Tuesday, April 14, 2015

Indosat Gandeng Fluidic Energy; Sediakan Teknologi Ramah Lingkungan

Lakukan tambahan daya untuk site telekomunikasi Surabaya,

Kabarindo- PT Indosat Tbk bekerja sama dengan Fluidic Energy untuk penyediaan jaringan telekomunikasi yang andal melalui solusi tambahan daya / power yang dikelola secara lengkap. Fluidic Energy adalah penyedia layanan energi terkemuka untuk industri telekomunikasi yang menyediakan teknologi yang bersih atau ramah lingkungan.

Dengan mengombinasikan ratusan sistem tambahan daya dari Fluidic yang telah dipasang di jaringan Indosat selama 18 bulan terakhir, Indosat kini memperluas pemasangan solusi daya yang ramah lingkungan untuk industri telekomunikasi di Indonesia dan menjadi salah satu pemasangan daya yang ramah lingkungan untuk industri telekomunikasi di dunia. Dengan mengadopsi solusi dari Fluidic, Indosat secara substansial telah mengurangi emisi CO2 dari genset diesel dan polusi air tanah dari baterai timbal yang biasa digunakan sebagai sumber daya untuk site telekomunikasi selama ini.

Solusi daya Fluidic didasarkan pada teknologi baterai Zinc-Air yang telah dipatenkan dan merupakan terobosan besar pada pembuatan solusi daya tambahan yang baru, bersih dan cerdas. "Perluasan pemasangan teknologi ini membuktikan produk tersebut mampu menjadi bagian dari upaya kami untuk meningkatkan ketersediaan dan kualitas jaringan bagi pelanggan, termasuk yang berada di daerah dengan ketersediaan daya terbatas. Kami berkomitmen untuk menghemat energi dalam jaringan infrastruktur," ujar President Director & CEO Indosat, Alexander Rusli, dalam rilis yang diterima pada Jumat (18/10).

Selain menerapkan baterai Zinc-Air dalam proyek ini, program penghematan pemakaian energi telah dilakukan antara lain dalam penggunaan BTS hemat energi dengan menempatkan peralatan pemancar radio di tiang menara yang merupakan bagian dari program modernisasi jaringan, serta penggunaan BTS tenaga surya di berbagai remote area yang belum terjangkau listrik PLN.

Dengan inisiatif dan upaya ini, Indosat telah mendapatkan penghargaan antara lain Indonesia Green Award 2013 dari Yayasan La Tofi untuk penerapan baterai cadangan BTS ramah lingkungan dan penghargaan internasional Global Telecoms Business Innovation Awards 2013 dari Global Telecom Business untuk keberhasilan mengatasi hambatan biaya, backhaul dan daya dalam pengadaan BTS dengan tenaga surya sebagai solusi pedesaan untuk masalah pedesaan. "Kami telah bekerja sama dengan operator global lain yang memiliki komitmen dan berbagi visi yang sama untuk infrastruktur dengan menggunakan daya yang ramah lingkungan serta mengurangi biaya energi dan meningkatkan ketersediaan jaringan,” ujar CEO Fluidic Energy, Chuck Ensign.

sumber  :// http://www.kabarindo.com
Indosat Gandeng Fluidic Energy; Sediakan Teknologi Ramah LingkunganSocialTwist Tell-a-Friend

Friday, April 3, 2015

433 Pompa Disiapkan untuk Atasi Banjir

Jakarta- Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan mengambil  langkah-langkah pemulihan pascabanjir. Langkah ini diambil untuk menanggulangi genangan yang terjadi pada beberapa titik di Jakarta.

Direktur Jendral Sumber Daya Air (SDA) Kementrian PUPR, Mudjiadi, mengatakan akan  meminta PLN untuk membuat jalur aliran listrik pribadi ke pompa air, serta memperbaiki genset-genset bagi pembangkit listrik pompa di beberapa titik yang ada di Ibu Kota."Sejauh ini pemulihan aliran dari PLN ke pompa sudah ada jalur sendiri. Genset juga yang kurang optimal kita optimalkan, jadi tidak tergantung pada PLN, seperti genset di Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara," tuturnya di Jakarta, Jumat (13/2/2015).

Selain itu, dia mengatakan Kementrian PUPR menyatakan telah mempersiapkan pompa mobile, yang dapat diletakkan di titik-titik rawan banjir selama musim hujan berlangsung. "Ada sembilan pompa. Pompa banjir itu kapasitasnya antara 300-500 liter per detik," tambah dia.
Mudjiadi mengatakan , untuk wilayah ibukota dan Bekasi kini tercatat jumlah keseluruhan pompa pengendali banjir diperkirakan sebanyak 433 unit serta dalam kondisi yang mumpuni.Menurutnya, dari 433 tersebut pompa tersebut, meliputi 96 pompa yang berada di Jakarta Pusat dengan kapasitas 104,86 meter kubik per detik, 104 pompa di Jakarta Barat dengan kapasitas 70,5 meter kubik per detik, 41 pompa di Jakarta Timur dengan kapasitas 19,85 meter kubik per detik.

Selain itu,  102 pompa di Jakarta Utara dengan kapasitas 230,55 meter kubik per detik, 83 pompa di Jakarta Selatan dengan kapasitas 38,42 meter kubik per detik serta tujuh pompa di Bekasi dengan kapasitas 1,7 meter kubik per detik.

Oleh karena itu, Mudjiadi berpesan kepada masyarakat, terutama di wilayah rawan banjir agar tetap siaga. Dikarenakan, curah hujan diprediksi masih akan berpotensi tinggi. "Ke depan diharapkan tetap waspada karena pada minggu depan curah hujannya diperkirakan masih akan sama dengan curah hujan minggu ini," tambah dia.

sumber : okezone.com

x
433 Pompa Disiapkan untuk Atasi BanjirSocialTwist Tell-a-Friend

Tuesday, March 31, 2015

Kebakaran di Gedung Centennial Tower, Satu Pekerja Tewas


JAKARTA - Kebakaran yang menghanguskan proyek Gedung Centennial Tower di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan dinihari tadi menewaskan satu pekerja dan melukai enam orang lainnya.

Mereka yang tewas dan terluka terjebak api di basement gedung. Pekerja yang tewas yakni Sajumedi (45).

Kepala Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan Irwan menjelaskan, peristiwa terbakarnya proyek pembangunan Gedung Centennial Tower tersebut terjadi pada Senin (30/3/2015) dini hari, sekitar pukul 01.15 WIB.

Saat itu, korban bersama rekan-rekannya tengah tertidur dilantai basement proyek pembangunan gedung tersebut.

"Mereka tidur di basement. Diduga api sendiri sumbernya ya dilantai basement juga. Api baru bisa dipadamkan pada pukul 05.00 WIB menggunakan 20 unit mobil pemadam," ujarnya saat dikonfirmasi, Senin (30/3/2015).

Menurut Irwan, kebakaran yang menimpa Gedung Centennial Tower itu memakan satu orang pekerja proyek tewas sedang enam ornag lainnya luka-luka dan terpaksa dilarikan ke rumah sakit. "Ada enam orang luka-luka dan satu orang meninggal," terangnya.

Dia lantas menyebutkan, korban.yang tewas itu bernama Sajumedi (45). Sedang korban yang terluka brrnama Ahmad Siswanto, Marwan, Gulnadi, Ipul Syaifullah, Gunawan, dan Ahmad.

"Korban luka dirawat di Rumah Sakit Siloam Semanggi sisanya beserta korban meninggal di Rumah Sakit Mintoharjo," tutupnya.

Kebakaran di Gedung Centennial Tower, Satu Pekerja TewasSocialTwist Tell-a-Friend

Gedung Centennial Tower Jl Gatot Subroto Kebakaran, 17 Unit Damkar Diterjunkan



Jakarta - Gedung Centennial Tower di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, mengalami kebakaran dini hari ini. Sebanyak 17 unit mobil pemadam kebakaran di terjunkan ke lokasi.

Pernyataan itu disampaikan oleh petugas Damkar Jakarta Selatan, Darma, saat dihubungi detikcom Senin (30/3/2015) dini hari. Pihaknya menerima informasi kebakaran sekitar pukul 01.45 WIB.

Menurutnya, api bersumber dari basement gedung. Asap membumbung besar di lokasi. "Saat ini masih proses pemadaman," ucap Darma.

Seorang pembaca pasangmata.com menginformasikan, Gedung Centennial Tower adalah gedung yang belum selesai pembangunannya. Dia menginformasikan, ada 3 pekerja yang terjebak di basement saat kebakaran dan sudah dievakuasi menggunakan ambulans.

sumber : news.detik.com

Gedung Centennial Tower Jl Gatot Subroto Kebakaran, 17 Unit Damkar DiterjunkanSocialTwist Tell-a-Friend

Monday, March 30, 2015

XL operasikan BTS ramah lingkungan


PT XL Axiata, Tbk (XL) telah mengoperasikan setidaknya 12 ribu BTS inovatif yang mampu memberikan hasil maksimal sekaligus sejalan dengan misi hemat energi dan ramah lingkungan. Sebagian besar di antaranya murni hasil modifikasi para teknisi XL di lapangan.
Direktur Network XL, Dian Siswarini mengatakan, “Luasnya wilayah dengan kondisi yang banyak di antaranya merupakan daerah sulit dijangkau mendorong kami untuk pintar-pintar memodifikasi perangkat yang ada sehingga bisa menghemat energi. Hasilnya cukup meyakinkan karena sekaligus kami bisa menjalankan himbauan untuk efisiensi, hemat energi, sekaigus ramah lingkungan.”

Ada beberapa jenis BTS inovatif yang dikembangkan XL untuk saat ini yang sejalan dengan semangat Go Green tersebut. Pertama, Non-CFC untuk Air Conditioning (AC), yaitu sejak 2005 XL mengganti standar pelumas AC dari Freon ( R22) menjadi non-CFC ( R410) termasuk pada BTS-BTS lama. Hingga saat ini setidaknya sudah 9000 BTS yang menggunakan Non-CFC, sehingga tidak lagi turut menjadi penyebab penipisan lapisan Ozon.

Kedua, Charge Discharge Battery ( CDC). CDC adalah kombinasi antara penggunaan baterai dan genset secara bergantian sehingga mengurangi operasi genset dari 24 jam sehari menjadi hanya 11 jam sehari. Dengan demikian CDC berkontribusi pada penghematan bahan bakar secara cukup signifikan. Sudah ada hampir 600 BTS yang menerapkan inovasi ini.
Ketiga, BTS dengan Intelligent Ventilation System ( IVS). IVS adalah system pendinginan dalam shelter yang mengkombinasikan antara DC fan dan Air Conditioning sehingga pengoperasian AC berkurang hingga 30%. Hingga kini sudah ada sekitar 2700 BTS yang menerapkan sistem ini. Keempat, Green BTS yaitu BTS yang mampu menghemat energi listrik hingga 50%.

Penerapan Green BTS yang menghemat energi di East Region XL terus berlangsung dan hingga saat ini telah di-install untuk 360 BTS di Jawa Timur, Bali, dan Lombok. Rencana selanjutnya, sebanyak 700 BTS di Sulawesi akan segera menyusul untuk di-install dengan inovasi ini.
Sementara itu di West Region XL, Green BTS juga sudah diterapkan di antara lain wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel). Hingga akhir 2009, setidaknya sudah ada sebanyak 24 Green BTS yang hemat energi yang beroperasi di wilayah ini. Tahun ini akan ada lagi penambahan Green BTS di Sumatera Bagian Selatan dan Sumatera Bagian Tengah. Selain hemat energi, Green BTS tersebut juga punya keunggulan pada kapasitas yang lebih besar dalam kondisi full rate, juga ukuran yang lebih kecil sehingga bisa menghemat tempat.

Selain melakukan penghematan energi, langkah ramah lingkungan lain yang juga dilakukan oleh XL dalam kaitan dengan pengoperasian BTS adalah merekondisi baterai-baterai yang rusak. Setelah direkondisi, baterai yang sudah rusak bisa kembali dipakai. Inovasi ini juga merupakan kreatifitas karyawan XL yang pada akhirnya selain dapat menghemat biaya untuk pengadaan baterai baru, juga mengurangi limbah baterai. Program rekondisi ini sudah berjalan sejak 2007 di semua area operasi XL.
Program Green BTS ini sejalan dengan kebijakan perusahaan untuk mendukung program ramah lingkungan, baik di dalam maupun luar lingkungan kerja. Selain Green BTS, program Go Green yang dijalankan oleh XL antara lain adalah peniadaan kertas untuk tagihan pelanggan XL Pasca Bayar sejak 2009. XL juga menjalankan program daur ulang untuk air di lingkungan kantor pusat di Jakarta sehingga mengurangi konsumsi pemakaian air.

sumber : // facebook.com
XL operasikan BTS ramah lingkunganSocialTwist Tell-a-Friend

Genset BTS Kupang Terbakar

POS KUPANG.COM, KUPANG -- Diduga akibat arus pendek, mesin genset yang berada di tower BTS yang berdiri di tengah-tengah permukiman warga Bonipoi, Kupang, terbakar, Jumat (27/2/2015) sore. Hal ini membuat seluruh warga Bonipoi panik dan heboh, bahkan ada yang memukul tiang listrik sehingga warga berjubel di tempat kejadian.
Seorang warga Bonipoi, Ibu Rosmintan, mengatakan, setelah beberapa saat ketika listrik menyala, ia mendengar teriakan anak-anak bahwa terjadi kebakaran. Rosmintan mengira hanya candaan anak-anak, namun ketika ia keluar rumah dan melihat ke arah tower yang ditunjuk beberapa anak, ia pun ikut berteriak.
Tiang listrik pun dipukul warga sebagai tanda bahwa di Bonipoi tengah terjadi musibah. Warga yang bermukim di sekitar tower pun langsung beranjak keluar dari rumah mereka dan menuju ke sumber api. Sebagian besar hanya berdiri di jalan raya untuk menyaksikan kobaran api, karena sangat berbahaya bila terlalu dekat dengan titik api.
Warga pun berinisiatif menimba air milik penghuni rumah di mana tower itu berada dan menyiram api secara bergiliran. Salah satu warga mengambil batu membuka gembok pagar secara paksa agar bisa memadamkan api lebih dekat.
"Sepertinya telah terjadi korslet karena listrik yang padam sejak sekitar pukul 10.00 wita baru saja menyala pada sore hari. Hal ini membuat genset tower tersebut terbakar. Kayaknya tower XL. Biasanya petugas ada dua orang yang rutin datang menyalakan dan mematikan genset ketika terjadi pemadaman listrik lalu menyala kembali. Namun sampai detik ini hingga genset terbakar tidak tahu mereka ada di mana. Jangan lalaikan hal-hal yang seperti ini, tidak hanya merugikan tower itu sendiri, namun karena berdiri di tengah-tengah pemukiman sangat berbahaya bagi orang banyak. Apalagi bila terjadi kobaran api yang sangat besar dan merembes hingga kabel-kabel listrik," tutur Nur, orang pertama yang membunyikan tiang listrik.
Api berkobar lumayan besar, tiga mobil pemadam kebakaran dikerahkan ketika api mulai mereda. Tower XL ini berdiri di halaman rumah (Alm) Bapak Nuhun di RT 002/RW 001. "Ini kesalahan fatal, jangan sampai terulang lagi," ujar seorang bapak.*
Genset BTS Kupang Terbakar SocialTwist Tell-a-Friend

Tower BTS Cianjur dapat teguran dari pemerintah

TRIBUNNEWS.COM CIANJUR, - Separuh dari 115 tower seluler yang terpasang dan tersebar di Kabupaten Cianjur telah kehabisan masa izin gangguan atau kerap disebut HO. Akibatnya sejumlah tower seluler tersebut terancam disetop fungsinya oleh pemerintah Kabupaten Cianjur.
Pihak terkait, yakni Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal (BPPTPM) Kabupaten Cianjur mengaku sudah memberi teguran resmi kepada pemilik tower seluler tersebut. Namun hingga saat ini pemilik tower seluler tak melakukan itikad baik meski surat teguran sudah dilayangkan.
"Seharusnya mereka sadar dan tahu persis HO itu dituangkan di perizinan dan itu harus diperpanjang," kata staf Administrasi Teknis BPPTPM, Agung Deli didampingi Kepala Bidang (Kabid) Administrasi Teknis, Sansan, ketika ditemui Tribun, Kamis (18/4).
Dikatakan Agung, sebelum mendirikan tower seluler di Kabupaten Cianjur perusahaan seluler memang harus mengurus sejumlah izin, misalnya, izin mendirikan bangungan (IMB), Izin Peruntukkan Penggunaan Tanah (IPPT) dan HO.
Sementara, lanjut Agung, seluruh tower yang ada di Kabupaten Cianjur memiliki semua izin tersebut sejak 2009 ketika BPPTPM berdiri. Itu mengapa tower seluler yang kehabisan masa HO-nya harus disetop pemanfaatannya.
"Untuk IMB dan IPPT berlaku selamanya sepanjang tidak ada perubahan fungsi. Sementara untuk HO setiap tiga tahun harus dievaluasi dan diperpanjang. Tanpa HO aktifitas tower tersebut harus berhenti karena HOitu termasuk izin operasional," kata Agung
Sementara itu, Kabid Penegakan Perundang-undangan Daerah Satpol PP Kabupaten Cianjur, Sulaeman Madna, mengatakan, akan menindaklanjuti laporan BPPTPM yang menyebut jika HO separuh tower seluler di Kabupaten telah kadaluarsa.

sumber :// tribunnews.com
Tower BTS Cianjur dapat teguran dari pemerintahSocialTwist Tell-a-Friend