Friday, July 20, 2007

Penawaran Pompa Hydrant


EBARA WATER   PUMP   :
Merk : EBARA
Type : 100X80 FSH
Cap.  : 90 m3/ h
Head : 40 m
Power  : 18,5 KW/ 25 HP/ 380 V/ 50 HZ/ 3 Phase/ 2 Pole/ 2900 RPM Price : Rp 9.850.000,- /Unit C/W Motor, Coupling, Base Plate
WATER   PUMP   :
Merk : EBARA
Type : 65X50 FSJ
Power  : 11 KW/ 15 HP/ 380 V/ 50 HZ/ 2900 RPM   
Price : Rp 7.200.000,- /Unit C/W Motor.
SUMP  PUMP :
Merk : EBARA
Type : PONTOS 717
Impeller : Semi Open
Power  : 0,4 KW/ 110 V/ SINGLE PHASE  
Price : Rp 17.400.000,- /Unit C/W Motor
SUBMERSIBLE  SEWAGE  PUMP   :
Merk : EBARA
Type : 100 DL511
Cap.  : 25 Ltr/ Second
Head : 20 m
Power  : 11 KW/ 15 HP/ 380 V/ 3 Phase/ 50 Hz/ 1500 Rpm
Price : Rp 41.900.000,- / Unit C/W Motor
FIRE  PUMP :
Merk : EBARA
Type : 100X80 FS2JA
Cap.  : 500 US GPM
Head : 70 m
Power  : 37 KW/ 380 V/ 50 HZ/ 2900 Rpm   
Price : Rp 16.250.000,- /Unit C/W Motor, Coupling, Base Plate
DIESEL  FIRE  PUMP :
Merk : EBARA
Type : 100X80 FS2JA
Cap.  : 500 US GPM
Head : 70 m
Power  : 37 KW/ 380 V/ 50 HZ/ 2900 Rpm
Price : Rp 108.400.000,- /Unit C/W ENGINE, Coupling, Base Plate 
MULTI  STAGES  PUMP :
Merk : EBARA
Type : EVM 8-12N
Cap.  : 50 US GPM
Head : 75 m
Power  : 5,5 KW/ 380 V/ 50 HZ/ 2900 Rpm
Price : Rp 21.800.000,- /Unit C/W Motor
PRESSURE  TANK :
Volume   : 500 Liter   
Price : Rp 11.300.000,- /Unit
HYDRANT  PUMP C/W  ELECTRO  MOTOR  :
Merk : EBARA
Type : 150X100 FS2KA  
Cap.  : 1000 US GPM
Head : 125 m
Power  : 132 KW/ 380 V/ 50 HZ/ 3 Phase/ 2 Pole/ 2900 Rpm   
Price : Rp 54.100.000,- / Unit C/W Motor, Coupling, Base Plate
HYDRANT  PUMP C/W  DIESEL  :
Merk : EBARA
Type : 150X100 FS2KA  
Cap.  : 1000 US GPM
Head : 125 m
Power  : 147 KW/ 380 V/ 50 HZ/ 3 Phase/ 2 Pole/ 2900 Rpm
Price : Rp 195.500.000,- / Unit C/W Engine Diesel, Coupling, Base Plate
JOCKY  PUMP  :
Merk : EBARA
Type : EVM 18-10F5/ 11
Cap.  : 15 m3/ h
Head : 130 m
Power  : 11 KW/ 380 V/ 50 HZ/ 3 Phase/ 2 Pole/ 2900 Rpm
Price : Rp 25.300.000,- / Unit C/W Motor, Coupling, Base Plate
Penawaran Pompa Hydrant SocialTwist Tell-a-Friend

Saturday, July 14, 2007

Testing Servo Motor


Testing

All servo motors are fully tested by our trained servo engineers. Every AC / DC servo motor is tested both statically and dynamically to insure proper operation. Encoders, resolvers and tachometers are set-up and calibrated to the correct position and signal. Brakes are tested to ensure they are achieving the OEM specified holding torque. EDMR has over 30 different manufacturers drives so that we can match a motor to its equivalent drive. EDMR has also invested in a number of specialist drive configurations that allow us to auto-size motors to a generic drive. Above all we aim to fully test your motor to OEM specification.

If you want to design your machines with servo motor or to know more about how to install it on your panel please visit our site here...




Testing Servo MotorSocialTwist Tell-a-Friend

Diesel Pump Hydrant dan Sensor Pengendali




Diesel pump merupakan salah satu pompa yang digunakan dalam instalasi fire hydrant. Pompa ini bekerja secara otomatis atau manual sesuai dengan sistem kontrol yang dibuat dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan yang dirancang sebelumnya . Beberapa pompa yang digunakan untuk instalasi fire hydrant maupun instalasi sistem sprinkler yaitu electric pump, diesel pump dan jockey pump dikendalikan oleh sebuah panel kontrol lokal dengan beberapa warning light untuk indikator gejala abnormal atau kerusakan yang terjadi sewaktu-waktu. Dan bisa dimonitor dari control room. Beberapa sensor ditambahkan dan hasil pengukuran dikirimkan ke ruang kontrol.

Untuk mendapatkan performance diesel pump yang baik maka diperlukan perangkat sensor yang akan mendeteksi tingkat tekanan, temperatur, rpm meter, ampere dan tegangan aki yang selalu memonitor dan mengontrol gejala abnormal yang terjadi. Beberapa perangkat kontrol bisa dibuat sebagai antisipasi kerusakan yang bisa saja terjadi sebagai akibat dari :

1. tegangan baterai aki yang tidak baik
2. temperatur oli yang melampaui batas operasi kinerja mesin
3. tekanan oli yang tidak stabil
4. rpm meter yang tidak terpasang, rusak atau belum terpasang.

Sehingga perlu dibuat kontrol monitoring tambahan pada panel berupa :
1. penunjuk warning light tekanan oli  / warning light oil pressure.
2. penunjuk RPM engine
3. penunjuk over temperatur berupa warning light / warning light over temperatur
4. VDO oil pressure
5. penunjuk warning light tegangan aki



Fungsi diesel pump sebagai backup atau menggantikan kinerja dari pompa utama / electric pump saat terjadi pemadaman listrik dari  (Perusahaan Listrik Negara). Cara kerja diesel pump untuk memompa air dari reservoir menuju jaringan pipa sehingga air yang bertekanan tinggi dapat digunakan untuk memadamamkan kebakaran. Untuk itu spesifikasi diesel pump untuk fire hydrant harus memenuhi syarat yang telah ditetapkan sehingga untuk memadamkan kebakaran dapat diaktisi dengan optimal.

Untuk spesifikasi diesel pump untuk fire hydrant supaya berjalan dengan baik harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. Type pompa yang digunakan spesifikasi diesel pump untuk fire hydrant yaitu centrifugal end suction dan memiliki kapasitas yang mampu menghasilkan air 2850 L/menit. Untuk Head pompa ini memiliki 85 m untuk fire hydrant. Spesifikasi diesel pump untuk fire hydrant putaran pompa 2900 rpm dan memiliki daya lebih kurang 90 HP. Sistem coupling pada spesifikasi diesel untuk fire hydrant yaitu direct connected (disambung langsung) dan pastinya untuk type engine dengan diesel.


Jumlah pompa ini yang dibutuhkan untuk spesifikasi diesel pump untuk fire hydrant cukup membutuhkan satu (1) unit beserta dengan control panelnya untuk sebagai backup pompa utama ketika tidak aktif. Power dari pompa yang dibutuhkan antara lain accu 24 volt, 80 amp, 2 buah type maintenance free.

Spesifikasi diesel Pump yang disarankan

Untuk lebih detail mengenai spesifikasi diesel pump untuk fire hydrant yang disarankan supaya instalasi fire hydrant dapat berjalan dengan baik antara lain:
  • Type pompa :   Centrifugal End Sucti
  • Kapasitas : 2850 L/men
  • Head pompa : 85 m
  • Putaran pompa : 2.900 rpm
  • Type Engine : Diesel
  • Putaran : 2.900 rpm
  • Sistem Coupling : Direct Connected
  • Daya : lebih kurang 90 HP
  • Jumlah : 1 (satu) unit
  • Power : Accu 24 volt, 80 Amp, 2 buah type maintenance  free, Lengkap dengan Panel Kontrol Engine Fire Pump
Pembuatan Panel Kontrol Monitoring  Pompa

Panel kontrol dan monitor pompa biasanya meliputi beberapa fungsi start, stop, dan trip. Dan sering tidak dilengkapi dengan panel pengukuran terhadap kerusakan yang terjadi sebagai antisipasi gagalnya operasi pompa akibat tegangan baterai aki, temperatur oli yang melampaui batas operasi kinerja mesin, dan  tekanan oli yang tidak sesuai range kerja yang diharapkan.


Untuk antisipasi kegagalan operasi maka dibutuhkan sensor pengendali yang perlu dipasangkan pada mesin dan beberapa indikator warning light pada panel dengan menggunakan modul microcontroller seperti dalam wiring berikut.


Semoga bermanfaat !!
Diesel Pump Hydrant dan Sensor Pengendali SocialTwist Tell-a-Friend

Wednesday, July 11, 2007

Peralatan Utama Hydrant dan Fungsinya



PERALATAN UTAMA DAN FUNGSI

1.  SISTEM HIDRAN
Sistem hidran terdiri dari :
a. Wet Riser System : Seluruh instalasi pipa hydrant berisikan air bertekanan dengan tekanan air selalu    dijaga pada tekanan yang relatif tetap.
b. Dry Riser System : Seluruh instalasi pipa hydrant tidak berisikan air bertekanan, peralatan penyedia air akan mengalirkan air secara otomatis jika katup selang kebakaran dibuka.
Pada umumnya gedung bertingkat menggunakan sistim Wet Riser.
Pada sistem dilengkapi Fire Brigade Connection yang diletakkan diluar bangunan.

Pompa kebakaran terdiri dari Electric Pump, Diesel Pump , Jockey Pump. Dengan prinsip kerja seperti berikut :
  • Apabila tekanan didalam pipa menurun, maka secara otomatis Jockey pump akan bekerja untuk menstabilkan tekanan air didalam pipa.
  • Jika tekanan terus menurun (misal akibat penggunaan salah satu hydrant) maka pompa kebakaran utama akan bekerja dan otomatis pompa jockey berhenti.
  • Apabila pompa kebakaran utama gagal bekerja setelah 10 detik kemudian pompa cadangan pompa diesel secara otomatis akan bekerja.
  • Jika kedua pompa tersebut gagal bekerja, alarm akan segera berbunyi dengan nada yang berbeda dengan bunyi alarm sistim, untuk memberi tahukan kepada operator akan adanya gangguan.
  • Sistim bekerja pompa Fire Hydrant adalah Start otomatis dan Mati secara Manual
2. Pressure Switch : Alat kontrak yang bekerja akibat perubahan tekanan.
3. Manometer : Alat untuk membaca tekanan. Manometer bisa dibuat dalam bentuk layar LCD dan rangkaian microcontroller yang menampilkan data tekanan dan pemilihan tekanan yang dibutuhkan atau diesesuaikan dengan spesifikasi kerja unit hydrant.

4. Time delay relay : Alat relay yang bekerja berdasarkan seting waktu yang sudah ditentukan.
5. Safety valve : Alat pelepas tekanan lebih
6. Pressure Reducing Valve : Alat pembatas tekanan
7. Fire House Cabinet ( FHC ) : Adalah box hydrant yang berfungsi untuk memancarkan air melalui hose dan nozzle, dipasang pada setiap lantai sebanyak 1 FHC untuk setiap kelipatan 800 m2.

 
2. SISTEM SPRINKLE
Sistem Sprinkle terdiri dari :
a. Wet Riser System : Seluruh instalasi pipa sprinkler berisikan air bertekanan dengan tekanan air selalu dijaga pada tekanan yang relatif tetap.
b. Dry Riser System : Seluruh instalasi pipa sprinkler tidak berisikan air bertekanan, peralatan penyedia air akan mengalirkan air secara otomatis jika instalasi fire alarm memerintahkannya.
Pada umumnya gedung bertingkat menggunakan sistim Wet Riser.
Pada sistem dilengkapi Fire Brigade Connection yang diletakkan diluar bangunan.

Peralatan utama dan fungsi
a. Pompa kebakaran terdiri dari Electric Pump, Diesel Pump & Jockey Pump.
Apabila tekanan didalam pipa menurun, maka secara otomatis Jockey pump akan bekerja untuk menstabilkan tekanan air didalam pipa.
Jika tekanan terus menurun (misal glass bulb pada kepala sprinkler pecah) maka pompa kebakaran utama akan bekerja dan otomatis pompa jockey berhenti.
Apabila pompa kebakaran utama gagal bekerja setelah 10 detik, kemudian pompa cadangan Diesel secara otomatis akan bekerja.
Jika kedua pompa tersebut gagal bekerja ( apa saja penyebab kegagalan teknis pompa  sehingga pompa tidak bekerja ? --- lihat pada bagian berikut  ), alarm akan segera berbunyi dengan nada yang berbeda dengan bunyi alarm sistim, untuk memberi tahukan kepada operator akan adanya gangguan ke layar komputer atau panel control lokasi kebakaran secara real dan transparant. Bagaimana membuat sistem kontrol yang transparat dan real time ke layar komputer ? Silahkan ke link berikut .
Sistim bekerja pompa Fire Hydrant adalah “Start otomatis” dan “Mati secara Manual”.

Pada saat pompa kebakaran utama bekerja, wet alarm valve akan terbuka dan segera membunyikan alarm gong. Aliran didalam pipa cabang akan memberi indikasi pada flow switch yang terpasang pada setiap cabang, dikirim ke panel fire alarm untuk membunyikan alarm pada lantai bersangkutan.

http://alfaperkasaengineering.com/firealarm.htm 

b. Pressure Switch : Alat kontrak yang bekerja akibat perubahan tekanan.
c. Manometer : Alat untuk membaca tekanan
d. Time delay relay : Alat relay yang bekerja berdasarkan seting waktu yang sudah ditentukan.
e. Safety valve : Alat pelepas tekanan lebih
f. Pressure Reducing Valve : Alat pembatas tekanan
g. Kepala Sprinkler (Head Sprinkler) : Alat pemancar air yang bekerja setelah pecahnya bulb akibat panas yang ditimbulkan oleh kebakaran. Ukuran kepala sprinker 15 mm, kepadatan pancaran 5 mm/mnt, area kerja maks. 144 m2, laju aliran 725 lt/mnt dan setiap katup kendali jumlah maks. adalah 1.000 buah kepala sprinkler.


Semoga bermanfaat !!

Peralatan Utama Hydrant dan Fungsinya SocialTwist Tell-a-Friend