POS KUPANG.COM, KUPANG -- Diduga akibat arus pendek, mesin genset yang berada di tower BTS yang berdiri di tengah-tengah permukiman warga Bonipoi, Kupang, terbakar, Jumat (27/2/2015) sore. Hal ini membuat seluruh warga Bonipoi panik dan heboh, bahkan ada yang memukul tiang listrik sehingga warga berjubel di tempat kejadian.
Seorang warga Bonipoi, Ibu Rosmintan, mengatakan, setelah beberapa saat ketika listrik menyala, ia mendengar teriakan anak-anak bahwa terjadi kebakaran. Rosmintan mengira hanya candaan anak-anak, namun ketika ia keluar rumah dan melihat ke arah tower yang ditunjuk beberapa anak, ia pun ikut berteriak.
Tiang listrik pun dipukul warga sebagai tanda bahwa di Bonipoi tengah terjadi musibah. Warga yang bermukim di sekitar tower pun langsung beranjak keluar dari rumah mereka dan menuju ke sumber api. Sebagian besar hanya berdiri di jalan raya untuk menyaksikan kobaran api, karena sangat berbahaya bila terlalu dekat dengan titik api.
Warga pun berinisiatif menimba air milik penghuni rumah di mana tower itu berada dan menyiram api secara bergiliran. Salah satu warga mengambil batu membuka gembok pagar secara paksa agar bisa memadamkan api lebih dekat.
"Sepertinya telah terjadi korslet karena listrik yang padam sejak sekitar pukul 10.00 wita baru saja menyala pada sore hari. Hal ini membuat genset tower tersebut terbakar. Kayaknya tower XL. Biasanya petugas ada dua orang yang rutin datang menyalakan dan mematikan genset ketika terjadi pemadaman listrik lalu menyala kembali. Namun sampai detik ini hingga genset terbakar tidak tahu mereka ada di mana. Jangan lalaikan hal-hal yang seperti ini, tidak hanya merugikan tower itu sendiri, namun karena berdiri di tengah-tengah pemukiman sangat berbahaya bagi orang banyak. Apalagi bila terjadi kobaran api yang sangat besar dan merembes hingga kabel-kabel listrik," tutur Nur, orang pertama yang membunyikan tiang listrik.
Api berkobar lumayan besar, tiga mobil pemadam kebakaran dikerahkan ketika api mulai mereda. Tower XL ini berdiri di halaman rumah (Alm) Bapak Nuhun di RT 002/RW 001. "Ini kesalahan fatal, jangan sampai terulang lagi," ujar seorang bapak.*
sumber :// kupang/tribunnews.com
No comments:
Post a Comment