Sebagai seorang teknisi, atau engineer lapangan yang sering terdesak dengan kebutuhan barang / spare part / modul controller, kita pernah dibuat "report " dengan barang yang indent ( 1-3 bulan), mahal, dan susah dicari. Hal itu membuat permasalahan jadi makin melebar kemana-mana jika tidak cepat-cepat cari solusi.
Sekedar membantu saja siapa tahu ini bisa berguna untuk mengurangi susahnya cari barang ( karena indent, mahal, dan susah dicari ). Berikut beberapa spare part yang kadang sering membuat agak "rumit" bagi teknisi atau user sekalipun.
- Modul kontrol WLC ( Water Level Controller )
- Sensor gas Methane, CO2, CO, N2 (explotion proof)
- Fire Alarm Modular ( Analog dan Digital Modul)
- Layar Monitor
- Modul Data Logger atau recording
- Modul Sensor Temperatur
- dan lainnya
Beberapa hal yang bisa dilakukan berikut bisa menjadi alternatif solusi yang cepat atau membantu.
1. Module WLC (water level controller)
Module WLC bekerja berdasar pada prinsipnya terdiri dari 3 atau 4 sensor stick ( bisa dari stainless stell atau alluminium ) sebagai pendeteksi level ( baik air, atau cairan kimia ). Modul ini dipasaran dijual dengan spesifikasi tegangan 220 Vac ataupun 24 Vdc tergantung dari area pemakaian ( tegangan yang disediakan ). Beberapa produk OMRON dengan tipe 61F-GPN-BC dan 61F-D21T-V1.
Pada dasarnya WLC juga dibuat menggunakan prinsip contact point sama halnya relay, meski telah diubah dalam bentuk kontrol elektronik. Dan seperti halnya prinsip kerja kontrol relay maka WLC juga merupakan gabungan dari beberapa transistor dengan tambahan kalibrasi kepekaan pengukuran. Jika kita lebih suka menggunakan sedikit
pemrograman atau microcontroller, maka WLC bisa kita ganti dengan menggunakan microcontroller yang lebih murah meski sedikit usaha untuk membuat program.
Kita bisa melakukan setting
level ketinggian yang kita inginkan pada microcontroller baik dengan
layar monitor LCD yang menampilkan level yang dikehendaki atau dengan tambahan lampu indikator saja. Alih alih mencari barang indent dan mahal kita bisa memodifikasi " WLC " versi buatan sendiri dengan hal lain yang bisa lebih menarik dan memiliki nilai lebih berupa layar monitor LCD dan alarm signal.
Jika kita berhasil mendesain model baru, maka kendala awal soal sulitnya cari produk atau lamanya pemesanan atau lainnya bisa teratasi.
2. Sensor gas.
Beberapa produk sensor aplikasi industri oil and gas mempunyai kelas tersendiri. Namun guna penyesuaian sistem desin dan faktor ekonomis tidak semua sensor harus menggunakan standart tertentu yang belum tentu tepat. Perlu inovasi dengan menggunakan perangkat microcontroller bisa jadi sebuah solusi efektif. Komposisi detektor gas secara umum terdiri dari unit sensor sendiri dan dilengkapi dengan electronic pengontrol dengan tegangan 24 Vdc dan dengan output 4-20 mA. Untuk mendapatkan hasil presisi pengukuran dan
kepekaan sensor, maka dilengkapi dengan adjusment dalam bentuk variabel resistor. Dan juga dilengkapi dengan tombol dan
terminal kalibrasi.
Jika kita terdesak kebutuhan,alangkah baiknya membuat sendiri dengan sensor gas yang ada dipasaran dan merakit komponen elektronik atau microcontroller yang sudah siap pakai.
3. Fire Alarm Modul ( sensor, modul 4-20 mA, MCFA )
Beberapa user mengalami kesulitan untuk menentukan pilihan solusi kerusakan unit / system MCFA baik kerusakan unit atau system secara keseluruhan. Penentuhan pilihan antara membeli produk baru, modifikasi atau perbaikan menjadi hal menarik untuk dibahas.
Karena memang belum banyak yang menemukan solusi cepat dan efektif mengatasi masalah fire alarm system. Dengan sedikit kerja keras dan keberanian memodifikasi maka solusi desain dan pembuatan sistem fire alarm dengan menggunakan
microcontroller ataupun dengan basis
teknologi komputer menjadi lebih menarik.
4.
Layar Monitor
Permasalahan utama dalam pencatataan hasil pengukuran ( temperatur, tegangan, tekanan, volume, flow, ampere listrik ataupun ukur kWh adalah tidak tersedianya laporan real ( selain lebih mahal ) dalam layar monitor sehingga harus dengan repot menggunakan cara manual dengan menggunakan tester dan mencatat secara manual. Penggunaan
layar monitor skala 9 inch butuh biaya lumayan. Meski selain segi keuntungan layar 9 inch menjadi lebih tepat, efektif dan lebih tepat namun penggunaan LCD menjadi pilihan.
Hasil pengukuran bisa ditampilkan dalam layar LCD dalam berbagai kebutuhan untuk memperoleh informasi tentang beberapa hal berikut :
- level kebocoran gas Co2, N2, LPG, Oksigen, Ozon, Benzene, dll. Hal ini lebih effisien dibanding dengan menggunakan layar monitor 9 inch atau layar touchscreen sekalipun data yang ditampilkan tidak selengkap yang didapat, namun bisa mewakili apa yang dikontrol, status kejadian, pergerakan proses produksi, level tangki, atau lainnya.
- Humidity dan temperatur
- status relay, status pompa, status fan, status diesel start stop engine, auto start stop, temperatur boiler, temperatur heater box, atau status kejadian lain seperti lokasi kejadian kebakaran dll sesuai dengan kontrol proses dan setting monitoring yang diinginkan. Hal ini memunculkan pilihan sederhana dibalik sulitnya penggantian kontrol monitoring yang cenderung lebih kompleks seperti penggunaan HMI Scada yang cenderung menggunakan layar komputer atau layar monitor touchscreen dan dibilang "agak" mahal.
-
-
- Cukup dengan program microcontroller dan rangkaain trasmitter sederhana hasil pengukuran ataupun setting proses terlihat sederhana namun mewakili informasi yang kita butuhkan.
- pengukuran tegangan DC/AC, ampere beban listrik, kwH meter, speed fan, speed conveyor, berat timbangan, pergerakan level tangki, atupun tingkat pencemaran lingkungan.
- dan lain-lain
Jika anda mengalami kesulitan mengenai hal ini, anda bisa berikirim surat ke email admin@alfaperkasaengineering.com. Atau berminat untuk dibuatkan sistem dengan part microcontroller atau sistem komputer mengenai kebutuhan diatas, silahkan hubungi di 088296572573.
semoga bermanfaat !!