Melalui penggunaan SIM Card, sebuah pesan ( emergency ) berikut ini bisa sampai ke handphone atau komputer anda sesegera mungkin.
- Unit Pumping overload dan tidak lagi beroperasi.
- Unit Motor Listrik Anda trip tiba-tiba
- Unit mesin anda terbakar akibat temperatur mesin yang berlebihan.
- Bearing Unit Pompa anda retah dan bergetar sangat keras
- Ruangan gedung 5 blok 2 mengalami kebakaran
- Pintu brankas tempat penyimpanan terbuka oleh orang yang tidak anda kenal
- Gudang Kimia terbakar karena temperatur berlebih
- Pipa saluran gas mengalami tekanan lebih dan pecah.
- Flow switch saluran air Fire Alarm system Aktif
- Level tangki unit 5 mengalami kebocoran
- Unit pompa transfer tidak bisa bekerja saat level minimum
- Overcurrent pada saluran tegangan tinggi
- Unit trafo tegangan tinggi terbakar
- Temperatur ruang tegangan tinggi berlebih / overtemperatur
- dan masih banyak lagi...!!
Penggunaan jaringan komunikasi dewasa ini telah mengalami perubahan secara bervariasi. Kalau dulu penanganan kejadian emergency atau penting atau berdampak fatal masih dilakukan kontrol secara manual ( melalui operator lapangan ) maka dewasa ini sangat berbeda. Sistem peringatan / warning system sudah menggunakan teknologi transmisi data secara komputerisasi ( micro-controller ) dan dengan penggunaan jaringan transmisi baik satelit, atau internet.
Pada saat kejadian penting terjadi, maka micro-controller akan menyimpan data dalam chip / card ataupun dengan sedikit setting ( defined time ) waktu, maka data kejadian / warning message sudah ke tangan anda. Bagaimana mekanisme kerja dari sistem informasi data ini bisa terjadi ? .. Mari kita teruskan.
Sebuah unit / modul controller yang dipasang untuk mendeteksi parameter yang hendak dimonitor ( mesin, ruang, peralatan berbahaya, atau plant industri ) merupakan sebuah CPU dengan 32 bit processor yang dilengkapi dengan sebuah SD interface dengan daya tampung penyimpana data maksimal 2GB, dan dilengkapi dengan
teknologi GPRS/GSM dengan frekwensi quadband 850/900/1800/1900 Mhz. Sehingga sebuah unit modul controller bisa memproses data baik data digital atau analog untuk disimpan dalam SD interface sebagai data logger semua informasi kejadian yang terekam. Proses penyimpanan dan pengolahan data ke unit penyimpanan ini biasa disebut sebagai data logging.
Untuk selanjutnya data-data tersebut apakah akan diproses secara langsung ataupun secara tidak langsung tergantung dari pemilihan sistem yang akan anda monitor. Sebagai contoh beberapa kasus berikut :
- Pada saat water level controller WLC untuk unit pumping water berada pada posisi level minimum, maka secara otomatis sistem kontrol mengirimkan berita atau gambar di layar monitor bahwa unit pumping anda sedang aktif. Ditandai dengan warna hijau menyala pada layar monitor komputer atau dengan terkirimnya pesan SMS ke Handphone anda bahwa unit mesin sedang aktif.
- Pada saat kran / valve bbm terbuka secara otomatis, maka sistem pengukuran flowmeter akan mendeteksi penggunaan bahan bakar yang dipergunakan setiap jam operasinya. Untuk kemudian data pemakaian BBM anda bisa disimpan dalam unit data logger setiap harinya dan tercatat dalam bentuk tabel yang bisa dikirim ke unit pengendali apabila diinginkan atau melalui trigger saat level tangki penyimpanan BBM sudah pada level minimum. Atau dapat dikirmkan melalui pengaturan hari, jam atau sesuai keperluan agar dikirmkan secara otomatis ke pusat pengendali.
Agar semua data yang dikirimkan dapat sampai ke tujuan ( handphone atau layar monitor komputer ) maka diperlukan media transmisi dan peralatan penerima data. Beberapa media transmisi memegang peran penting dalam sistem pengiriman data dari unit tranceiver ke unit receiver. Salah satunya adalah router.
Router : adalah komputer khusus, dengan CPU, memory, sistem bus, dan interface I/O. Interface berfungsi untuk menghubungkan Router ke suatu jaringan sebagai keluar masukknya paket data. Router juga mempunyai interface baik LAN atau WAN karena router menggunakan koneksi WAN untuk berkomunikasi dengan lainnya.
Bagaimana membangun sistem kontrol dan monitoring jarak jauh ?
Beberapa
perangkat atau sistem yang dibutuhkan dalam pembentukan sistem kendali jarak jauh haruslah memiliki spesifikasi antara lain :
- bergerak dalam frekwensi universal TriBand atau double Band.
- mempunyai kecepatan transmisi data sellular generasi ke 3 dengan pita lebar broadband.
- mempunyai cakupan base station ( saluran BTS ) atau sistem komunikasi tanpa kabel
- kelengkapan teknologi GPRS/GSM yang memungkinkan pengiriman dan penerimaan data lebih cepat yaitu sekitar 56 Kbps sampai dengan 115 Kbps sehingga memungkinkan terjadinya akses internet.
Dalam beberapa hal kesemua spesifikasi tersebut telah digabungkan dalam sebuah modul dengan teknolgi yang memungkinkan terjadinya pengiriman data. Modul-modul tersebut pernah saya bahas dalam topik sebelumnya.
Setelah modul ditentukan maka langkah selanjutnya adalah dengan menyiapkan provider internet yang sudah ada. Anda bisa menggunakan jasa penyedia layanan internet yang ada di indonesia. Terutama jasa pelayanan yang sudah cukup mampu melayani sistem komukasi untuk daerah-daerah yang sulit dijangkau oleh jaringan internet. Apapun yang dipilih sebaiknya disesuaikan dengan buget / anggaran dana bulanan yang disediakan.
Langkah tak kalah penting selanjutnya adalah mempersiapkan perangkat lapangan berupa unit sensor atau perangkat yang hendak dikontrol. Sebagian unit yang hendak dimonitor tidak memerlukan lagi perangkat sensor namun langsung diambil dari beberapa terminal modul lapangan seperti :
- magnetic relay
- magnetic contactor
- limit switch atau level switch
- sensor level
- pressure switch
- temperatur switch
- detector
- dan lainnya
Namun beberapa diantaranya membutuhkan peralatan tambahan agar sistem monitoring yang anda inginkan sampai pada tujuannya. Beberapa peralatan tambahan tersebut merupakan perangkat sensor ( transducer ) yang mendeteksi parameter temperatur, tekanan, flow meter, kelembaman, kadar garam, dan lainnya. Perangkat sensor ini sering disebut sebagai transmiter. Dimana besaran yang diukur berupa tekanan atau temperatur tadi diubah terlebih dahulu menjadi besarar digital untuk bisa diproses. Besarnnya biaya untuk pemilihan unit transmitter ini sangat bervariasi tergantung dari produk dan brand yang dipilih.
Salah satu tugas penting setelah pemilihan Provider Internet ini adalah penentuan IP Adress sebagai suatu alamat yang diberikan pada jaringan yang menggunakan protocol TCP/IP. Alamat ini bermanfaat untuk memudahkan terjadinya komunikasi dengan pemberian alamat lengkap suatu host beserta alamat jaringan dimana host itu berada. Langkah lain yang tak kalah penting lainnya adalah setting komunikasi pada unit pengendali pusat. Salah satu diantaranya adalah setting IP Address untuk setiap PC dan perangkat yang terhubung ke sistem.
Semoga bermanfaat !!!