PERALATAN UTAMA DAN FUNGSI
1.
SISTEM HIDRAN
Sistem hidran terdiri dari :
a.
Wet
Riser System : Seluruh instalasi pipa hydrant berisikan
air bertekanan
dengan tekanan air selalu dijaga pada tekanan yang relatif tetap.
b.
Dry
Riser System : Seluruh instalasi pipa hydrant tidak berisikan air
bertekanan, peralatan penyedia air akan mengalirkan air secara otomatis
jika katup selang kebakaran dibuka.
•
Pada umumnya gedung bertingkat menggunakan sistim Wet Riser.
•
Pada sistem dilengkapi Fire Brigade Connection yang diletakkan diluar bangunan.
Pompa kebakaran terdiri dari
Electric Pump,
Diesel Pump ,
Jockey Pump. Dengan prinsip kerja seperti berikut :
- Apabila tekanan didalam pipa menurun, maka secara otomatis Jockey pump akan bekerja untuk menstabilkan tekanan air didalam pipa.
- Jika tekanan terus menurun (misal akibat penggunaan salah satu
hydrant) maka pompa kebakaran utama akan bekerja dan otomatis pompa
jockey berhenti.
- Apabila pompa kebakaran utama gagal bekerja setelah 10 detik kemudian pompa cadangan pompa diesel secara otomatis akan bekerja.
- Jika kedua pompa tersebut gagal bekerja, alarm akan segera berbunyi
dengan nada yang berbeda dengan bunyi alarm sistim, untuk memberi
tahukan kepada operator akan adanya gangguan.
- Sistim bekerja pompa Fire Hydrant adalah Start otomatis dan Mati secara Manual
2. Pressure Switch : Alat kontrak yang bekerja akibat perubahan tekanan.
3. Manometer : Alat untuk membaca tekanan. Manometer bisa dibuat dalam bentuk layar LCD dan
rangkaian microcontroller yang menampilkan data tekanan dan pemilihan tekanan yang dibutuhkan atau diesesuaikan dengan spesifikasi kerja unit hydrant.
4. Time delay relay : Alat relay yang bekerja berdasarkan seting waktu yang sudah ditentukan.
5. Safety valve : Alat pelepas tekanan lebih
6. Pressure Reducing Valve : Alat pembatas tekanan
7. Fire House Cabinet ( FHC ) : Adalah box hydrant yang berfungsi untuk
memancarkan air melalui hose dan nozzle, dipasang pada setiap lantai
sebanyak 1 FHC untuk setiap kelipatan 800 m2.
2.
SISTEM SPRINKLE
Sistem Sprinkle terdiri dari :
a.
Wet
Riser System : Seluruh instalasi pipa sprinkler berisikan air bertekanan
dengan tekanan air selalu dijaga pada tekanan yang relatif tetap.
b.
Dry
Riser System : Seluruh instalasi pipa sprinkler tidak berisikan air
bertekanan, peralatan penyedia air akan mengalirkan air secara otomatis
jika instalasi fire alarm memerintahkannya.
•
Pada umumnya gedung bertingkat menggunakan sistim Wet Riser.
•
Pada sistem dilengkapi Fire Brigade Connection yang diletakkan diluar bangunan.
Peralatan utama dan fungsi
a.
Pompa kebakaran terdiri dari Electric Pump, Diesel Pump & Jockey Pump.
•
Apabila tekanan didalam pipa menurun, maka
secara otomatis Jockey pump akan bekerja untuk menstabilkan tekanan air didalam pipa.
•
Jika
tekanan terus menurun (misal glass bulb pada kepala sprinkler pecah)
maka pompa kebakaran utama akan bekerja dan otomatis pompa jockey
berhenti.
•
Apabila pompa kebakaran utama gagal bekerja setelah 10 detik, kemudian pompa cadangan Diesel secara otomatis akan bekerja.
•
Jika
kedua pompa tersebut gagal bekerja ( apa saja penyebab
kegagalan teknis pompa sehingga pompa tidak bekerja ? --- lihat pada
bagian berikut ), alarm akan segera berbunyi dengan
nada yang berbeda dengan bunyi alarm sistim, untuk memberi tahukan
kepada operator akan adanya gangguan ke layar komputer atau panel control lokasi kebakaran secara real dan transparant. Bagaimana membuat sistem kontrol yang transparat dan real time ke layar komputer ? Silahkan ke
link berikut .
•
Sistim bekerja pompa Fire Hydrant adalah “Start otomatis” dan “Mati secara Manual”.
•
Pada
saat pompa kebakaran utama bekerja, wet alarm valve akan terbuka dan
segera membunyikan alarm gong. Aliran didalam pipa cabang akan memberi
indikasi pada flow switch yang terpasang pada setiap cabang,
dikirim ke
panel fire alarm untuk membunyikan alarm pada lantai
bersangkutan.
b.
Pressure Switch : Alat kontrak yang bekerja akibat perubahan tekanan.
c.
Manometer : Alat untuk membaca tekanan
d.
Time delay relay : Alat relay yang bekerja berdasarkan seting waktu yang sudah ditentukan.
e.
Safety valve : Alat pelepas tekanan lebih
f.
Pressure Reducing Valve : Alat pembatas tekanan
g.
Kepala
Sprinkler (Head Sprinkler) : Alat pemancar air yang bekerja setelah
pecahnya bulb akibat panas yang ditimbulkan oleh kebakaran. Ukuran
kepala sprinker 15 mm, kepadatan pancaran 5 mm/mnt, area kerja maks. 144
m2, laju aliran 725 lt/mnt dan setiap katup kendali jumlah maks. adalah
1.000 buah kepala sprinkler.
Semoga bermanfaat !!