Thursday, December 22, 2016

Repair Modifikasi Desain Transmitter Receiver Sensor 4-20 mA

Sensor transmiter dan receiver merupakan kesatuan kontrol analog dalam sistem monitoring perangkat industri dan mesin -mesin industri. dengan semakin berjalannya waktu, transmitter dan receiver akan beresiko terjadinya kerusakan ataupun harga pengukuran besaran analog yang dideteksi. Beberapa kerusakan  atau menurunnya ketepatan ukur peralatan transmitter dan receiver analog 4-20 mA dapat berupa hal antara lain, penyimpangan zero span, penurunan fungsi deteksi, dan tidak berfungsinya kembali sensor analog.

Dalam pengendalian / kontrol analog pengukuran besaran analog 4-20 mA sering dipergunakan sebagai sinyal input pada perangkat PLC atau modul microcontroller untuk mendapatkan pengontrolan sesuai yang diinginkan. Besaran input analog diproses dalam satuan tegangan 1-5 Vdc atau 1-10 Vdc. Besaran tegangan inilah yg akan dipakai dalam analisa kontrol analog yang sering diaplikasikan pada pengendalian inverter, kontrol sinyal frekwensi, dan sering dipakai pada pengendalian yang menggunakan perangkat elektronik seperti pengendalian arus elektronika.

Sistem wiring dan kondisi sistem koneksi yang tidak lagi baik dan sistem kalibrasi yang lemah akan memperbesar volume kerusakan yg terjadi. Kerusakan-kerusakan sinyal 4-20 mA dapat terjadi pada modul perangkat transmitter / generator sinyal 4-20 mA atau dapat terjadi pula pada sisi receiver. Beberapa penyimpangan pengukuran ataupun pembangkitan sinyal 4-20 mA dapat terjadi pada rangkain elektronik terutama pada bagian amplifier sinyal dan regulator sinyal. Sehingga mengakibatkan sistem kontrol tidak lagi bekerja sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan seperti kesalahan output analog PLC atau microcontroller dalam memberikan sinyal pengolah data.


Tujuan Repair atau Modifikasi Panel  : 
Beberapa langkah repair, pembuatan atau modifikasi sensor dan control penting  bisa dilakukan ketika sensor transmitter tidak lagi memenuhi spesifikasi standart dengan output 4-20 mA. Apabila hal ini terjadi, maka salah satu solusi yang bisa dilakukan adalah dengan perbaikan interface card transceiver atau membuat sendiri kontrol interface dengan input besaran analog ( tegangan 0-10 Vdc atau 0- 5 Vdc ) dengan menngunakan perangkat micro controller.Tujuan utama dari perbaikan ataupun modifikasi ini adalah untuk melakukan penghematan biaya yang lebih rendah jika dibandingkan dengan membeli baru. Pekerjaan yang bisa dilakukan saat repair atau modifikasi adalah selain low cost  tadi adalah seperti berikut :

1. Melakukan kalibrasi trasmitter.
Langkah ini dilakukan jika trasmitter mengalami pergeseran range Zero-Span. Kalibrasi dilakukan dengan menggunakan kalibrator 4-20 mA. Namun jika tidak mempunyai alat tersebut, silahkan membeli dulu 4-20 mA generator / pulse 4-20mA injection atau membuat sistem kontrol lain.
Langkah kalibrasi dilakukan dengan cara melakukan pengukuran output transmitter  dan dengan membandingkan dengan hasil output analog yang akan diproses. Proses pembuatan control tersebut dapat menggunakan komponen OpAmp sebagai pengendali analog. Komponen yang dipergunakan haruslah dihitung melalui performace unit yang akan dimodifikasi.  Anda bisa menggunakan rangkaian OpAmp berikut untuk mendapatkan range pengukuran yang diinginkan. Silahkan dicoba.



2. Melakukan penambahan Receiver pada sisi penerima di ruang control room atau panel kontrol.
Langkah ini dilakukan  dengan cara membuat penguat receiver yang akan mengukur dan sekaligus menguatkan sinyal transmitter. Perangkat receiver ini mengolah data output dari transmitter untuk dilakukan  penguatan sinyal untuk memudahkan pengontrolan. Hasil pengontrolan inilah yang akan dipakai sebagai input pada perangkat PLC atau modul controller lainnya.

receiver 4-20 mA Card

Pembuatan / Modifikasi / Repair / Deasin pada receiver dan trasmitter merupakan keharusan pada beberapa industri yang mencari solusi low cost maintenance pada perangkat instrumentasi / pengukuran beberapa industri dalam hal deteksi kebocoran gas, flow meter, temperatur boiler, kepadatan cairan, humidity room, dan pressure controller.


Semoga bermanfaat ..!!! Kontak 088296572573 untuk info lebih detail

Repair Modifikasi Desain Transmitter Receiver Sensor 4-20 mASocialTwist Tell-a-Friend

Tuesday, November 8, 2016

Pembuatan Indikator dan Status Baterai / AKI pada UPS dan Genset

Indikator pada perangkat elektronik merupakan hal paling penting dalam hal peringatan dini adanya peristiwa normal atau tidak normalnya perangkat bersangkutan. Indikator temperatur seringkali atau paling banyak disertakan pada perangkat elektronik yang terdiri atas banyak komponen IC. Seberapa tingkat temperatur pada perangkat elektronik akan menentukan seberapa tinggi keamanan yang dibuat pada perangkat elektronik tersebut.
Untuk beberapa kasus baterai, indikator ampere beban, tegangan beban serta kapasitas beban yang mampu ditanggung sering merupakan hal penting pada ruang-ruang server dimana baterai menjadi penting untuk dibuatkan sistem monitoring. Indikator lain untuk baterai yang harus disertakan seringkali berupa charging, discharging perlu dibuat sebagai dampak pembebanan dan operasi beban UPS. Pada genset indikator aki atau baterai menjadi penting mengingat berbagai proses terutama starting sangatlah tergantung dengan kondisi baterai.
Pembuatan sistem monitoring baterai seperti yang sering dilakukan adalah dengan menempatkan sensor arus dan tegangan pada aki / baterai. Jika beberapa baterai / aki dalam kapasitas besar hendak dimonitoring maka instalasinya dapat dibuat seperti gambar berikut.




Pembuatan Indikator dan Status Baterai / AKI pada UPS dan Genset SocialTwist Tell-a-Friend

Thursday, November 3, 2016

Pembuatan sistem kontrol dan monitoring wireless, internet GSM GPRS atau Komunikasi Satelit

Sistem kendali jarak jauh untuk aplikasi lingkungan, bangunan gedung atau pabrik menjadi kebutuhan yang sdh ada sejak adanya sistem komunikasi modbus TCP/IP maupun wireless diperkenalkan. Sistem komunikasi serial antara komputer dan perangkat interface atau komu nikasi serial telah berlangsung lama dan dipergunakan dalam aplikasi kontrol dan monitoring plant yang lebih lanjut dikenal. Komunikasi dengan menggunakan basis RS485 , 422 arau 232 telah banyak dipakai dalam aplikasi kontrol dan monitoring. Perkembangan demi perkembangan telah menumbuhkan kreasi produk yang lebih simple dan cepat serta lebih murah pastinya.

http://alfaperkasaengineering.com/firealarm.htm

Kalau pada permulaan produk komunikasi data jarak jauh lebih dengan menggunakan komunikasi secara internet atau GSM/GPRS, produk komunikasi telah banyak berkembang dengan produk dengan menggunakan gelombang radio yang tidak kalah pentingnya. Produk dengan support HMI SCADA memegang kendali pada sektor produksi di pabrik baik dengan komuninakasi modbus dengan TCP/IP atau OPC server yang mempunyai kemampuan pengolahan data informasi yang lebih besar, sekarang bermunculan produk dengan menggunakan perangkat yang tidak kalah fungsi dan kemampuan pengolahan data.

Produk-produk baru tersebut telah masuk ke pasar komersial seperti halnya untuk aplikasi building integration system, atau smart building integration. Beberapa perangkat telah dipergunakan dalam sistem monitoring emergency warning system dengan menggunakan sistem wireless yang mengkomuniskasikan data secara wireless antara sensor-sensor dalam gedung ke dalam unit kontrol komputer ataupun layar LCD. Dengan kata lain sistem wireless telah mengambil alih sistem instalasi kabel yang rumit kepada sistem wireless yang sederhana dam instalasi dan juga keandalann dalam komunikasi data.

Sistem kontrol pemadam kebakaran atau fire alarm system MCFA juga telah berkembang secara manual ke arah visualisasi lokasi kebakarang secara real  bisa dikembangkan  dengan sistem wireless dengan beberapa pertimbangan dalam hal flesibilitas posisi sesnor dan kecepatan instalasi.




 Sistem lama dengan instalasi kabel telah memperlihatkan beberapa kendala dalam hal  perawatan kabel yang sulit dilacak, dan dengan tingkat gangguan ( short atau putus di pertengahan kabel )  yang cukup memakan biaya dan waktu. Seperti dalam gambar diatas, sistem pengkabelan sepertinya tidak lagi efektif dengan semakin tingginya  penggunakan jalur kabel yang terbatas. Untuk beberapa  area tertentu  ( seperti pada ruang besar dan tinggi )  dimana kabel sulit dijangkau perlu menggunakan komunikasi wireless. Sedangkan hal lain dalam penggunaaan sistem wireless bisa diterapkan pada perangkat Flow Switch seperti titunjukkan pada gambar berikut.


1. Flow Switch sebagai sensor yang merupakan input sinyal ke perangkat MCFA menjadi sangat fital berkenaan dengan persoalan pecahnya sprinkler. Flow Switch dengan sistem wireless telah menjadi kebutuhan penting saat sistem instalasi kabel rawan terhadap kerusakan akibat sistem instalasi yang terus berkembang atau rawannya kerusakan akibat minimnya perawatan.

2. Manual Call Point.  merupakan unit input pada area kebakaran lapangan yang berfungsi untuk tombol emergency jika terjadi gejala kebakaran. Beberapa manual call point ditempatkan baik pada box hidrant atau berdiri secara terpisah.


Manual call point wireless merupakan hal penting apabila unit lama manual call point tidak bekerja baik ( jika wiring cable bermasalah ). Manual call point wireless secara instalasi dan modifikasi panel mcfa akan lebih effisien dan cepat dalam hal dana, kecepatan instalasi dan pemilihan lokasi yang jauh dari lokasi gedung sekalipun.
Beberapa lokasi manual call point dapat digambarkan pada contoh gambar berikut.


 Produk dengan wireless communication juga bisa diterapkan pada beberapa pompa yang posisi nya relatif jauh dari  bangunan sehingga perlu dibuatkan sistem wireless. Sensor-sensor akan dikontrol dengan unit2 modul yang bertugas memproses data dan mengirimkan secara wireless ke panel dengan jarak tertentu. Sinyal yang diterima akan ditampilkan dalam panel kontrol berbentuk panel monitoring dengan layar LCD atau bisa dikembangkan dalam monitor HMI Scada secara terintegrasi dengan unit-unit kontrol lain. Dengan luasnya cakupan yang bisa ditangani dengan sistem komunikasi  wireless, maka kombinasi sistem GSM GPRS dan penggunaan jaringan Satelit juga memungkinkan sistem dalam kendali komputer seperti dalam penerapan sistem genset dan pompa jarak jauh seperti gambar berikut.

Produk komunikasi GSM GPRS memungkinkan kita untuk memonitor secara jarak jauh perilaku dan kondisi unit baik dalam hal status on.off dan kondisi parameter-parameter data lain dari unit yang kita kontrol. Sedangkan komunikasi satelit memungkinkan komunikasi jarak jauh untuk area-area kritis dimana tidak terdapat jangkauan sinyal komunikasi lewat BTS. Komunikasi satelit memungkinkan data monitoring dan remote kotrol jarak jauh untuk navigasi laut, darat atau udara dengan jangkauan yang sangat luas.Komunikasi satelit sangat cocok diaplikasikan pada beberapa pengontrolan pertambangan, kehutanan, navigasi kondisi peralatan kapal, persewaan genset, pompa jarak jauh atau perushaan oil gas, perusahaan meteorologi geofisika atau pun kalangan peneliti dimana ingin mendapatkan data peraltan dan sekaligus kontrol jarak jauh meski tidak terdapat sinyal sekalipun.



Beberapa keuggulan dengan pembuatan sistem remote kontrol baik GSM GPRS ataupun satelit adalah :
1. Kemudahan access ke site tanpa harus ke tempat sesungguhnya.
2. Virtualisasi akses melalui layar panel secara cepat melalui jalur komunikasi.


3. Dapat dengan mudah menjangkau unit mesin terpasang dimanapun dengan kemampuan akses data operasional unit bersangkutan.

Permintaan sistem monitoring  ini terus berkembang dengan beberapa catatan email permintaan tersebut dapat disimpulkan seperti berikut :












Semoga bermanfaat !! Kontak 088296572573 untuk info lebih detail
Artikel terkait :
1. Kontrol Monitoring Diesel Pump ...... klik disini !!
2. Instalasi Monitoring Chiller  .............. Klik disini !
Pembuatan sistem kontrol dan monitoring wireless, internet GSM GPRS atau Komunikasi Satelit SocialTwist Tell-a-Friend

Sunday, August 28, 2016

Pembuatan Otomatisasi Panel - Control Monitoring Industri dan Komersial

Beberapa mesin industri  biasanya dilengkapi dengan banyak peralatan sensor dan terhubung dengan unit kontrol utama. Dan guna memudahkan monitoring sensor dan hasil pengkuran maka ditambahkan layar monitor pada panel utama. Layar monitor difungsikan sebagai media komunikasi antara mesin ( hasil pengukuran dan kontrol ) dengan operator. Selain untuk memudahkan pengamatan, fungsi layar monitor juga bisa dipakai sebagai alat pengendali dan beberapa fungsi lain seperti setting perangkat kontrol dan penyedia informasi baik berupa gangguan, kondisi peralatan, dan informasi lainnya.

Dalam aplikasi management building atau smart building atau building automation system, kontrol dan monitoring panel merupakan salah satu perangkat yang penting untuk memastikan semua unit sesuai tujuan dan fungsi yang diinginkan atau sesuai setting operasional gedung ataupun sesuai setting alat untuk bisa bekerja membantu tenaga kerja di dalamnya. Sebagai contoh - setting unit HVAC, AHU, atau start up diesel pump, dan lighting schedule / schedule lampu penerangan gedung adalah beberapa aplikasi yang perlu diadakan untuk effisiensi pekerjaan dan saving energy. Tenaga kerja dalam gedung tidak perlu lagi melakukan aktifitas rutin dalam usahanya untuk menyalakan atau menghidupkan lampu ruangan secara manual ataupun tidak perlu lagi melakukan prosedure warming up diesel pump secara manual, Namun sebaliknya bisa dilakukan dengan otomatis ( melalui penggunaan modul control ) dengan terlebih dulu membuat program dan wiring pada panel utama.
 


Panel monitoring dapat dihubungkan dengan banyak sensor industri baik berupa temperatur, tekanan, level tangki, kelembaban, atau parameter lain. Dengan layar monitoring, segala kejadian dan aktifitas perangkat dan system dapat termonitor dan memberikan keuntungan berupa informasi secara cepat dan real time.Dengan teknik pemrograman dan wiring baik dengan menggunakan PLC, Modular Control, ataupun Microcontroller beberapa fungsi setting dapat saja dilakukan. Contohnya adalah seperti berikut :

a. Setting Low High Leakage of gas control monitoring 
b. Kalibrasi  atas Zero Span signal  4-20 mA
c. Monitoring Arus, Tegangan
d. Monitoring dan kontrol fungsi parameter Level, temperatur, tekanan, flow, dan lainnya melalui modifikasi pada sensor-sensor dan atau penambahan sensor analog untuk kemudian ditampilkan dalam menu layar baik layar komputer atau pun layar mini.




Pembuatan panel monitoring yang dilengkapi dengan layar pada panel kontrol sangat bervariasi tergantung dengan tingkatan system kontrol yang akan dibuat. Semakin kompleks kontrol yang dibuat hendaknya dipilih layar monitor yang sesuai untuk kehadalan yang makin baik. Namun sebaliknya dengan unit mesin yang sederhana, tidak seharusnya menggunakan perangkat layar yang "cukup mahal" . Beberapa perangkat layar dengan harga dan spesifikasi bisa disesuaikan dengan biaya dan rancangan yang dibuat. Berikut pemakaian layar monitor yang bisa dilakukan :
  •  energy management thermostat
  • air conditioner control 
  • thermostat
  • room and building temperatur controller
  • interior lighting controller
  • home automation
  • building automation system
  • boiler controller 
  • chiller and water heater controller

http://panduaninstalasi.com

Pembuatan Otomatisasi Panel - Control Monitoring Industri dan KomersialSocialTwist Tell-a-Friend

Tuesday, June 21, 2016

Monitoring Kebocoran Gas dengan sistem Komputer



Monitoring kebocoran gas pada plant ataupun mesin industri komersial dan industri merupakan salah satu teknik pencegahan dan pengendalian level, kadar atau kandungan gas yang diijinkan atau tidak dijinkan pada suatu area sesuai yang diinginkan. Kadar gas yang dibutuhkan dan kadar yang bocor pada suatu sistem tertentu membutuhkan alat pendeteksi yang mempunyai fungsi indikator dan alarm.

Untuk mendapatkan hasil pengukuran kadar gas tersebut maka dibutuhkan kontroller yang mendeteksi ( sebagai detektor) dan mengukur ( kalkulasi ) dan sebisa mungkin menampilkan hasil pengukuran tersebut ke media baik layar komputer atau LCD panel.  Dengan menggunakan pemrograman komputer atau bahasa compiler microcontroller, deteksi kebocoran akan dapat dilihat atau ditampilkan sesuai dengan kebutuhan. Sebagai contoh, kebocoran gas pada suatu ruangan bisa ditampilkan pada layar LCD seperti gambar berikut.

Bagaimana sistem kerja kontrol gas tersebut ? bagaimana jika menggunakan sistem komputer apakah bisa dilakukan ? jawabannya sangat mungkin.

Pada dasarnya sistem monitoring dan kontrol gas merupakan gabungan komponen sensor gas dan microcontroller. Untuk membuat sistem deteksi kebocoran gas ini, maka yang dibutuhkan adalah persiapan komponen transducer dan processor. Tranducer merupakan perangkat yang bekerja dengan mendeteksi kadar gas ( kimia) yang secara struktur kimia akan diubah secara elektrik menjadi besaran tegangan. Beberapa perangkat sensor industri ( termasuk gas ) seringkali dilengkapi dengan arus 4-20 mA sebagai output yang akan diproses oleh microcontroller sebelum dikirimkan dengan kabel jarak jauh ke ruang kontrol atau monitoring. Seperti halnya pada sensor gas yang di tempatkan pada jalur pipa gas berikut.

Dengan besaran 4-20 mA ini, maka sistem monitoring dengan perangkat komputer bisa dilakukan dengan menambahkan beberapa perangkat modul controller analog 4-20 mA yang disediakan pasar. Perlu ditambahkan, beberapa tahap teknis perhitungan baik kabel tranmsmisi data jarak jauh, perangkat proteksi tegangan lebih atau shor circuit protection perlu diperhitungkan terlebih dahulu. 
Beberapa persyaratan lain yang penting untuk pembuatan sistem monitoring gas dapat disingkat dengan beberapa persoalan teknis yang harus dipikirkan dan dibuat desains secara matang. Hal tersebut meliputi :
1. Rangkaian transducer dan penguat sinyal pengirim 4-20 mA.
2. Rangkaian penguat sinyal receiver 4-20 mA
3. Rangkaian converter4-20 mA ke 0-10 Vdc
4. Rangkaian proteksi gangguan baik drop voltage, overcurrent, overvoltage, ataupun short circuit. 



Mengingat besarnya spesifikasi standart yang dibutuhkan agar didapatkan tingkat kepresisian pengukuran kebocoran maka sangat disarankan oleh beberapa pembuat sistem kontrol gas atas beberapa spesifikasi termasuk sistem proteksi, penguat tegangan, converter, ataupun microcontroller yang baik dan mempunyai ketahanan terhadap kondisi ekstreem lapangan.

Semoga bermanfaat !! Kontak 088296572573 untuk info lebih detail

Monitoring Kebocoran Gas dengan sistem KomputerSocialTwist Tell-a-Friend

Thursday, June 16, 2016

Paperless Module dan Record Data

Pembuatan sistem monitoring kontrol seringkali dikaitkan dengan sistem data record. Sebuah informasi penting yang harus tidak bisa dihindari untuk menunjang sebuah proses yang dikehendaki. Beberapa contoh bisa diperlihatkan pada berbagai sistem kontrol monitoring seperti saving energy management, pengendalian temperatur boiler, lemari pendingin, pengendalian temperatur pada proses evaporator -, hydrocarbon gas leakage record, ataupun kebocoran gas ( Hidrogen, Nitrogen, Co2 ),  proses pencatatan data tekanan atau pengendalian dan monitoring arus beban motor pompa lainnya. Semua memerlukan evaluasi dan data informasi guna mengetahui  performa, effisiensi proses yang dijalankan. Melalui penggunaan sistem monitoring HMI-Scada serta penataan dan pengelolaan data informasi semua menjadi lebih sesuai rencana.


Penggunaan panel monitoring dan kontrol HMI-Scada dengan menggunakan monitor touchcreen dan pemrograman membutuhkan beberapa perangkat yang sesuai dengan desain dan keinginan untuk mendapatkan sistem yang sesuai rencana dan anggaran yang diperlukan.

Perangkat-perangkat yang dipasarkan biasanya menawarkan solusi harga dan fasilitas yang disediakan dengan meliputi beberapa software utilitas, konfigurasi sistem dan sistem pendukung seperti protocol komunikasi data yang disediakan. Namun beberapa hal penting yang bisa dipertimbangkan bagaimana memilih yang "terbaik" dari berbagai sisi bisa dilihat dari harga dan desain sederhana yang direncanakan. Beberapa pertimbangan dan rencana yang selalu menjadi pokok penting bagaimana menentukan pilihan sistem dan perangkat  haruslah sebagai tujuan utama merancang dan membuat sistem monitoring kontrol dan sekaligus recording data informasi sistem.

Lalu bagaimana solusi lain seperti penggunaan modul paperless ? Apa yang membuat modul paperless menjadi salah satu pertimbangan penting membuat sistem data record ? Bisa jadi pertimbangan ini yang akan jadi pilihan baik untuk menggunakan modul paperless.
  • apakah anda sedang membutuhkan alat record kejadian yang dekat dengan petugas lapangan ? yang secara langsung menyediakan data informasi dari waktu ke waktu ? 
  • apakah anda sedang membutuhkan perangkat komunikasi data dengan update data real time dari panel lokal ataupun koneksi komputer ?
  • apakah anda sedang membutuhkan alat evaluasi kejadian pelanggaran atau kesalahan operasi sistem untuk kendali temperatur, tekanan, volume produksi, untuk laporan dan evaluasi kinerja dan performa sistem anda ?

Secara sederhana bisa dijelaskan beberapa hal menarik yang mudah dilakukan dengan penggunaan modul paperless.
  • Anda tidak membutuhkan biaya yang lebih mahal .  
  • Anda tidak lagi membutuhkan terlalu banyak modul dan lamanya proses konfigurasi atau pemrograman
  • Anda hanya melakukan koneksi ke perangkat modul kontrol yang sebelumnya sudah terpasang.
  • Anda mendapatkan sistem monitoring yang cepat dan sangat effisien dalam hal wiring, setting konfigurasi, koneksi data komputer dan update informasi. 

Aplikasi dari penggunaan module paperless bisa dikembangkan ke perangkat-perangkat kontrol lain untuk tujuan perbaikan effisiensi produksi, keandalan unit mesin, catatan maintenance dan record performace,  hystorical data accidental, dan beberapa kemudahan monitoring data sistem sebelumnya. Beberapa kegunaan yang bisa dimanfaatkan dengan menggunakan sistem dengan modul paperless.





Paperless Module dan Record Data SocialTwist Tell-a-Friend