Saturday, August 23, 2014

Kontrol dan Monitoring Water Chiller System

Pembuatan kontrol dan monitoring mesin chiller untuk gedung tinggi sangat dibutuhkan apabila beberapa mesin chiller tersebut bekerja dalam jumlah besar. Kontrol dan monitoring secara otomatis dan termonitor dalam satu ruang kontrol akan berdampak besar pada beberapa masalah berikut ,
1.  effisiensi energi listrik yang dipakai.
2. kemudahan operasional mesin dalam jumlah besar
3. kemudahan pembagian beban listrik
4. kemudahan monitoring temperatur tiap mesin dan
5. kemudahan maintenance.

Cobalah simak kasus di lapangan berikut:
Beberapa waktu lalu sebuah hotel berbintang di jateng memanggil saya untuk membantu memangkas pembengkanan  biaya tagihan listrik pada mesin chiller mereka. Salah satu cara yang saya usulkan adalah membut sistem kontrol temperatur dengn basis komputer yang saya taruh diruang engineering / maintenace. Ngobrol dan sepakat saya butkan intalasi baru yang menghubungkan modul controller ke beberapa sensor temperatur PT100 yang sudah ada. Dan data aya olah dengan bantuan komputer.

Untuk memuaskan keinginan user, saya memberikan beberapa solusi penting dalam pembuatan sistem kontrol dan monitoring berbasis komputer. Antara lain.
1. Sinyal input sensor temperatur PT100. Sensor ini hendaknya ditaruh di tempat antara lain inlet dan outlet piping atau beberapa pada outlet mesin chiller.Sensor juga bisa diletakkan pada oulet mein chiller atu demi satu. Sensor  bertugas memonitor temperatur dimasing-masing piping chiller dan oleh beberapa program untuk mengaktifkn  alarm temperatur baik high ataupun low temperatur.
2. Tombol operasional. Pembuatan dilakukan dengan cara menambahkan tombol ON dan OFF pada tiap-tiap unit system untuk kemudahan kontrol secara manual. Kontrol ON dipakai untuk menghidupkan unit mesin sehingga temperatur akan turun kembali ke range temperatur yang diinginkan. Dan tombol OFF dipakai untuk mematikan mesin yang akan menaikkan temperatur chiller. Penggunaan tombol ON dan OFF ini sangat membantu pihak operasional gedung untuk menghidupkan dan mematikan dengan lebih cepat, effisien dan mudah.
3. Kontrol unit lain. Kontrol dan sistem monitoring bisa dikembangkan untuk effisiensi energi. Antara lain sistem kontrol pompa dan water heater lainnya. seperti gambar berikut.


4. Monitoring Temperatur. Untuk memudahkan monitoring temperatur tiap unit mesin, maka ditambahkan tampilan data hasil pengukuran temperatur di layar komputer. Dengan tampilan ini diperoleh kemudahan dalam hal :

4.1. Mesin mana yang secara otomatis akan hidup atau mati pada saat temperatur mencapai harga setting antara 3 derajad celcius sampai 15 derajad celcius.
4.2. Mesin mana yang akan dijalankan secara manual atau auto untuk repair dan maintenance.
4.3. Bagian mana saja yang terlihat pemboroan energi listrik.




Salah atu prinsip penting pembuatan sistem monitoring energi ini adalah ketepatan temperatur, dan effisiensi mesin, dan kemudahan operational dan monitor hasil yang diinginkan.

Semoga bermanfaat. !! Kontak 088296572573 untuk info lebih detail
Kontrol dan Monitoring Water Chiller System SocialTwist Tell-a-Friend

Sunday, August 17, 2014

Sistem Monitoring Lingkungan

Sistem monitoring lingkunganatau sistem pemantauan lingkungan berfungi sebagai sistem kendali monitoring beberapa parameter lingkungan seperti temperatur, humidity, kadar CO2, dan kadar lainnya yang dilakukan baik secara lokal ataupun jarak jauh / telemetry. Sistem ini banyak diterapkan di ruang data center, ruang tegangan tinggi, atau ruangan dengan resiko pencemaran yang berdampak terhadap mesin atau perseorangan.

Batas toleransi kondisi lingkungan menjadi penting mengingat dampak buruk seperti :
1. rusaknya peralatan data center, mesin chiller, trafo tegangan tinggi dan sebaginya
2. Menurunya kinerja peralatan mesin
3. mempercepat kemungkinan timbulnya shutdown pada power suplai ruang komputer, naiknya temperatur ruang trafo, genset, pencemaran udara ruang yang meninggi.
4. Menurunnya kesehatan lingkungan akibat kadar pencemaran CO2 atau lainnya.

Oleh karena itu, lengkah penting untuk mengontrol kondisi lingkungan tersebut adalah dengan membuatkan modul perangkat kontrol lingkungan yang secara otomatis mengetahui secara dini kondisi lingkungan.  Yaitu dengan memasang sensor temperatur dan humidity, sensor CO2, ke dalam area lingkungan yang dikendalikan secara otomatis dan menghasilkan informasi data berupa sinyal alarm secara langsung, pengiriman sms, atau email dan data logger ke pusat informasi kendali. Informasi ini bisa dipakai sebagai basis data informasi pengendalian dampak lingkungan untuk diambil tindakan pencegahan.
Semoga bermanfaat !!!

Sistem Monitoring Lingkungan SocialTwist Tell-a-Friend

Saturday, June 28, 2014

Pemadaman Kebakaran dengan Sistem Fire Supression

Secara umum, peralatan module control fire alarm mempunyai  fungsi mendeteksi dini gejala kebakaran serta memberikan respon segera dengan memberikan sinyal alarm dan menginformasikan lokasi kebakaran serta memberikan perintah kepada unit central pengendali untuk mengaktifkan beberapa unit integrasi terkait fire alarm termasuk pompa, sirene, atau secara otomatis mengaktifkan beberapa fungsi berikut :

  • Mematikan  air handling fan dan  smoke dampers pada pipa jalur  air ducts untuk  mencegah penyebaran asap dan api. 
  • Mematikan  jaringan listrik dan  supplai gas.
  • mengatur elevator / lift.
  • Mematikan jaringan listrik di ruang komputer (Emergency Power Off or EPO)
  • Menghidupkan switch sprinkler untuk system pemadaman api.
  • Membuka dan menutup pintu untuk keamanan
  • Menghidupkan suction fan dan blower fan untuk membuang asap kebakaran
  • Mengaktifkan System pemadaman api  (FM200, Halon, Dry Agent, dan lain lain. .) 


Beberapa pertimbangan penerapan sistem fire supression.

Fire Suppression Systems biasanya dipergunakan pada peralatan atau unit kapasitas besar dengan resiko tinggi terhadap kebakaran. Sistem ini dibangun dengan kombinasi antara dry chemicals dan atau  wet agent dengan cara mengaktifkan valve penggerak secara otomatis dengan cara pemrograman otomatis. Suppression systems seharusnya menjadi kebutuhan mendesak pada beberapa industri dengan kapasitas dan tingkat kebakaran tinggi dan kebutuhan respon yang cepat saat terjadi kebakaran.  Sehingga memperkecil kerusakan dan kerugian yang lebih besar. Beberapa hal penting untuk pembuatan sistem ini antara lain ( beberapa saja yang bisa dibahas disini ) antara lain :
1. Tingkat resiko dan area kebakaran yang akan terjadi
2. Lokasi yang sulit dijangkau dan luas area yang cukup besar ( misal tangki, ruang panel listrik, ruang data server dll )
3. Kecepatan respon sesaat terjadi kebakaran.
4. Sistem kontrol dan monitoring yang tidak memadai seperti kurangnya personal maupun sistem pengendali kebakaran, sehingga sistem ini menjadi sangat vital.

Pembuatan sistem kontrol dan monitoring 
Pada sistem ini, sistem kendali baik secara lokal kontrol maupun terpusat pada unit komputer sangat perlu direncanakan secara teknis dan operational yang matang. Fire supression bisa dilakukan dengan cara manual dan otomatis yang dilakukan dnegan cara berikut :
1. Manual : Fire blanket,  Fire bucket dan Fire extinguisher 
2. Automatis :
Jenis Fire suppression dan aplikasinya .. 
beberapa aplikasi dan jenis suppression antara lain bisa dilakukan pada beberapa kasus berikut :
1. System NAF S 125 (Cyl. Cap 120 LT-1 Cylinder) pada Data Center
2.  Fire Suppression System Inergen 150 bar pada CPU-2 (MV/LV Electrical Room, Switch Gear Room, Technical Room), TCP (Emergency Room, Instrument Room, Battery Room, Electrical Room), OWT (Electrical Room, Instrument Room), TRF (Local Operation Room, Instrumentation Room, Telkom Shelter Room, Switch Room) .
3. Fire Aspirating System Detection ICAM XTRALIS IFT15 (15 Channel & TCP IP)
4.  Fire System Aspirating System Detection ICAM XTRALIS IFT4 (4 Channel & PSU)
5.  Fire Aspirating System Detection ICAM XTRALIS FT6 (6 Channel), FT15 (15 Channel) & TCP IP
Semoga bermanfaat. !!! Kontak 088296572573 untuk info lebih detail

sumber :
http://en.wikipedia.org/wiki/Automatic_fire_suppression
Pemadaman Kebakaran dengan Sistem Fire Supression SocialTwist Tell-a-Friend

Saturday, June 21, 2014

Komunikasi Data Modbus TCP /IP untuk integrasi sistem fire alarm


Membangun sistem komunikasi data jarak jauh berstandar industri menggunakan hardware komputer biasa bisa dilakukan dengan  baik dan simultan dengan cara merubah dan mentransmisikan data dari port RS-232 ke port RS-485 begitu juga sebaliknya tanpa perlu merubah tatanan hardware PC atau software yang sudah ada.

Bagaimana mengkomunikasikan data antar proses dengan beberapa komputer ?
Ada beberapa pilihan komunikasi  untuk interface nya. Salah satunya adalah komunikasi Modbus TCP/IP.
Modbus TCP/IP atau Modbus TCP - Merupakan varian Modbus yang digunakan pada jaringan TCP/IP. Variasi Modbus dapat diaplikasikan pada port serial dan ethernet dan jaringan lainnya yang support dengan internet protocol suite. Sebagian besar peralatan Modbus menggunakan port serial RS-485. Konsep dasar komunikasi Modbus terdiri master dan slave. Peralatan yang bertindak sebagai slave akan terus idle kecuali mendapat perintah dari master. Setiap Peralatan yang dihubungkan (slave) harus memiliki alamat unik.



Bagaimana merancang sistem kontrol modbus pada System Fire Alarm  Jarak Jauh ?



Beberapa keuntungan sistem kontrol jarak jauh dapat dilakukan di area industri dan komersial dengan pertimbangan-pertimbangan baik dan benar. Salah satunya adalah dengan pertimbangan :
1. kondisi lapangan dan geografis yang tidak memungkinkan dilakukan penarikan kabel secara normal.
2. kondisi geografis yang sangat ekstreem sehingga data komunikasi hanya dapat disampaikan dengan cara sistem transmisi jarak jauh,

Untuk merambuat sistem kendali jarak jauih perlu ditentukan pertimbangan teknis selain non teknis ( seperti diatas ). Hal itu antara lain :
1. Jenis gelombang transmisi yang dipakai. Apakah dengan menggunakan wireless, microwave, atau GSM / GPRS.. Komunikasi nircable (tanpa kabel) untuk pengendali jarak jauh seperti remote ultrasonic, infrared, wireless, bluetooth, dan bahkan yang tercanggih saat ini adalah GPS (Global Possitioning System), contohnya remote dengan televisi, headset handphone, internet, pengendali camera CCTV, pengendali rumah otomatis jarak jauh dengan handphone/ telepon rumah, pengendali alarm mobil dengan remote, mouse bluetooth, dan sebagainya.
2. Sistem konfigurasi kendali yang diinginklan, Mengingat data yang dikirimkan dan diterima sangat tergantung dari salah satu faktor ini.


Wiring System Fire Alarm terintegrasi 
Wiring sistem fire alarm terintegrasi menggunakan komunikasi protocol TCP/IP Modbus menggunakan sistem serial RS 232/422/485 menyediakan konektivitas Ethernet. Sehingga sangat memungkinkan untuk dilakukan integrasi secara menyeluruh pada unit lain secara sistem terintegrasi.
Dengan beberapa modifikasi wiring, maka sistem fire alarm terintegrasi dapat dilakukan dengan beberapa sistem kontrol seperti :
1. Access Unit
2.  CCTV Camera
3.  Data Komunikasi
4.  Unit Utility ( Boiler, Genset, Lift dll )
5.  Lighting, HVAC

Dengan menambahkan beberapa modul dengan basis komunikasi Modbus TCP/IP dan perombakan sistem wiring lama( existing ) maka sistem integrasi fire alarm dapat dilakukan dengan tidak merubah fungsinya.


Pembuatan sistem Monitoring  Fire Alarm Jarah jauh .
Untuk membuat sistem ini dibutuhkan sebuah modul wireless yang merupakan perangkat komunikasi sistem jarak jauh seperti dirancang dan digambarkan berikut.






Semoga bermanfaat !!!! Kontak 088296572573 untuk info lebih detail
Komunikasi Data Modbus TCP /IP untuk integrasi sistem fire alarmSocialTwist Tell-a-Friend

Tuesday, October 8, 2013

Emergency Action and Controller for Panel Hydrant

Kali ini saya coba berbagi soal  sprinkler dan lepasnya sambungan pipa air pemadam kebakaran pada sebuah gedung akibat kelalaian pekerja dan lemahnya sistem panel kontroler yang dibuat dalam pengendalian pemadaman kebakaran ...Kasus ini diawali ketika beberapa pekerja menjatuhkan bahan bangunan yang kemudian menimpa pipa air sehingga berakibat pipa air patah serta kejadian banjir terjadi. Dan otomatis seluruh lantai diruangan serta isinya terendam dan rusak akibat air dari tangki pemadaman.


Dalam sistem pemadam kebakaran, menjadi tugas seorang konsultan atau kontraktor untuk membuat system hydrant yang bekerja dengan kebutuhan pemadaman, keamanan serta sistem pengendalian yang bekerja baik dan benar serta otomatis apabila terjadi gangguan. Tentunya hal ini yang harus dipikirkan saat kejadian pipa patah dan aktifnya pompa hidrant tersebut sehingga dampak lain yang lebih besar bisa dicegah. 

Beberapa pompa yang sering dipakai dalam sistem pompa hydrant adalah seperti electric fire pump, electric jockey pump, serta diesel fire pump haruslah bekerja dengan baik dan full otomatis menangani gangguan guna mencegah kerugian yang lebih besar. Meskipun saya tidak ahli dalam bidang pompa ini, namun paling tidak saya harus membuat  sistem operasi dan kontrol yang terjadi atas ketiga unit pompa hydrant tersebut dengan lebih baik. Paling tidak saya bisa membuat sistem kontrol tambahan  atau  sistem kendali operasi untuk kejadian tersebut bahkan perhitungan soal beban pompa, waktu nyala pompa, atau membuat sistem untuk mengatasi gangguan selama operasi terjadi.

Sistem Operasi Pompa Kebakaran
       Unit fire pump merupakan unit vital yang berperanan dalam proses pemadaman yang terjadi. Unit pemadam kebakaran yang merupakan gabungan dari electric fire pump, electric jockey pump dan diesel fire pump bekerja secara terintegrasi setelah menerima perintah aktif dari unit komputer ( sistem kendali kebakaran dengan komputer ) sebagai pusat pengendali penanganan kebakaran.

Kasus aktifnya sistem pompa akibat kelalaian pekerja atau pecahnya sprinkler secara sengaja oleh pekerja  bangunan saat melakukan renovasi sebenarnya bisa menjadi pembelajaran ulang tentang  desain yang benar soal "emergency fire handling system". Agar dipikirkan apa saja instalasi dan kontrol yang harus ditambahkan apabila pompa aktif. Yaitu sebuah unit tambahan yang dipergunakan secara emergency control atau action ( tindakan ) saat diketahui bahwa pompa aktif. Tindakan emergency fire handling meliputi beberapa tindakan berikut :
  • Shutdown Pump Hydrant 
Merupakan tindakan segera sesaat setelah kebocoran pipa air atau perangkat lain dengan cara mengaktifkan tombol emergency pada ruangan tertentu sebagai sinyal emergency alarm dan sekaligus mematikan fungsi pompa hidrant secara tiba-tiba.
  • Evacuation Action 
Merupakan  sinyal pemberitahuan untuk tindakan evakuasi baik yang mengaktifkan suara, lampu atau  petunjuk lain dengan tujuan evakuasi.

Sistem kontrol dan Monitoring Pompa Hidrant. 
Sistem kontrol dapat pada unit hidrant dapat dibuat dalam bentuk status on dan off pompa, volume tangki, dan tekanan / pressure pipa dan lain-lain. Pembuatan membutuhkan sinyal dari relay atau kontaktor sebagai output kendali,. sedangkan tekanan / pressure dianggap sebagai input data monitoring dimana data analog dipakai sebagai data pengendali atau parameter yang dikendalikan.  

Semoga bermanfaat !!! Kontak 088296572573 untuk info lebih detail

Emergency Action and Controller for Panel Hydrant SocialTwist Tell-a-Friend

Thursday, September 26, 2013

How to Build and Plan of Power Energy Comsumption

Beberapa waktu yang lalu saya pernah membahas bagaimana membuat sistem monitoring power meter ( untuk pemakaian metering pemakaian listrik ) dalam blog ini. Klik Disini.   Namun alangkah baiknya akan saya bagikan lagi bagaimana melakukannya dan apa saja manfaat dilakukannya power metering.

Power metering menjadi begitu penting terkait kebijakan management energy baik untuk industri persewaan gedung atau industri sekalipun. Pengukuran energi listrik yang dipakai secara berkala untuk seluruh beban listrik penting untuk perencanaan instalasi listrik kedepannya. Beban listrik yang berubah dan tidak teraturnya pembagian beban akan menentukan biaya yang dipakai setiap bulannya. Untuk itu langkah pencataan pendataan secara otomatis dengan prinsip "computerize power metering" menjadi pilihan terutama penggunaan power data logging nya.


Beberapa perangkat pengukuran DC voltage, DC current, AC Voltage, AC Current, Frequency dan tambahan data logging berfungsi sebagai alat ukur, pencatat dan monitoring parameter seperti tegangan, arus, power factor dan frequency telah banyak diproduksi dan dilengkapi dengan support komunikasi Modbus RTU dan Profibus.

Tujuan dan Tempat pengukuran dan Monitoring Listrik 
Salah satu dari beberapa tujuan pengukuran dan monitoring listrik adalah
1.  Pencegahan sistem pembebanan berlebih ( overload protection )
2.  Optimisasi biaya listrik secara lebih baik.
3.  Sistem pengendalian beban yang lebih baik.

dan untuk memudahkan pemantauan / monitoring listrik tersebut, maka perlu dibuatkan sistem kontrol yang secara otomatis yang menggantikan fungsi pencatatan atau pendataan manual agar data-data yang dibutuhkan dapat diperoleh secara cepat dan akurat, dicetak dan dibaca di layar komputer baik dari ruang kontrol maupun dalam jaringan komputer LAN.atau WAN.

Pemilihan dan pembuatan sistem kontrol dan monitoring bisa dilakukan dengan menempatkan beberapa alat ukur yang secara serial terhubung pada unit converter untuk kemudian terkoneksi dalam jaringan komputer.

Untuk mendapatkan sistem monitoring power yang effisien maka setidaknya dibutuhkan perencanaan  instalasi unit-unit yang hendak dimonitor. Beberapa unit yang seringkali dimonitor adalah :
1. Unit Power Room ( ATS AMF )
2. Unit Beban Motor Listrik
3. Unit Data Center / Komputer / UPS. 

Sebagai contoh, berikut tabel kebutuhan listrik dan perencanaan penambahan kebutuhan listrik untuk skala tahunan. 
Data perencanaan instalasi keseluruhan unit beban dipakai sebagai bahan perhitungan pembebanan dan kemudian untuknya ditempatkan sistem alat ukur yang  sesuai. Sistem pengukuran haruslah mempertimbangkan sistem sebelumnya dan mempertimbangkan efek beban lebih. 

Aplikasi lain dari sistem monitoring power, bisa diterapkan pada unit beban motor-motor listrik yang ada. mengingat efek beban pada motor-motor listrik yangbsangat tinggi. Apalagi jika ditemukan beberapa motor listrik yang telah lama beroperasi. Jika instalasi power metering untuk motor-motor industri ini dilakukan maka akan mudah diketahui :
  • efficiency motor dan tegangan normal motor
  • Tegangan, frekwensi dan kWh yang terukur
  • Torsi dan speed motor
  • overload relay
  • arus beban lebih pada motor dan load demand motor.
  

 sehingga dengan data-data monitoring tersebut dapat diambil langkah pembenahan dalam hal :
  • pemilihan sistem proteksi ( baik overload relay, breaker ) yang hendak dipakai.
  • overhoule motor moto-motor lama yang sudah tidak effisien. 
  • penggantian motor-motor listrik yang  berbalik menjadi beban capacitif.
  • perencanaan kapasitas pembangkit ( Genset ) dan sistem pembebanan. 
 Semoga Bermanfaat !!
How to Build and Plan of Power Energy Comsumption SocialTwist Tell-a-Friend

Wednesday, September 25, 2013

Kerusakan open circuit dan ground fault Fire Alarm

Ada beberapa masalah yang biasanya sering terjadi pada instalasi atau sistem pada sistem fire alarm. Saya akan mencoba untuk berbagi pengalaman penjelasan kepada anda yang butuh bantuan untuk dapat mengatasi trouble / masalah yang ada. Kerusakan panel mcfa fire alarm kebakaran..
Inilah beberapa kerusakan atau error message panel alarm dengan merk dan jenis trouble nya..
1. Notifier
Open circuit , module not detected, address error, device not answering,
2. Edward
CH1 CH2 communication, call for service, mapping error, battery warning or battery fault, battery charger fault, autolearn fault, database uncompatible, autolearn fault, unconfig device,
3. Simplex
No answer, not calibrated, Dissable trouble, open CKT trouble, fault test, ACF isolate, warn system isolate, warm start trouble point,
4. Hochiki
(Zona Area, Buzzer dissables untimed, Dissable loop untimed, Dissable zone untimed, Ground Trouble, Open circuit zona, Announciator Missing
Beberapa problem yang sering muncul bisa diakibatkan dari Card Slave ( misal modul NOHMI conventional initiating zone FRRU004-CIZM4, Single contact No/NC module relay, short circuit isolator. Sedangkan untuk simplex modul Signal ZAM, monitor ZAM, addressable station,  4-20 mA AMZ module) menduduki paling tinggi kerusakan. Disusul oleh modul I/O interface, master controller, barulah kerusakan power suplai.

Edward Fire Alarm Panel E-FSC Series keluarga alarm kebakaran terdiri dari 3, 5 dan 10 zona panel konvensional kontrol alarm kebakaran mempunyai kemudahan dalam pemrograman panel depan. E-FSC502 dan E-FSC1004 panel mendukung Kelas A operasi dengan menggabungkan pasang on-board IDC atau NACs untuk diprogram guna menyederhanakan instalasi dan servis PC yang diprogram dengan DACT opsional yang terpasang.

http://alfaperkasaengineering.com/firealarm.htm

Beberapa kerusakan pada modul 4-20 mA pada panel addressable dapat diakibatkan karena short circuit pada tegangan 24 Vdc baik oleh lonjakan tegangan PLN atau genset, atau karena penyebab instalasi grounding yang tidak maksimal dan juga karena faktor kesalahan personal dalam hal wiring, perawatan dan safety regulation perangkat yang tidak dilakukan dengan benar. 
Kontak 088296572573 untuk detail penjelasannya. 

https://youtu.be/2H4LgH02Njw


Beberapa  trouble lain yang umum dijumpai antara lain :

  1. TROUBLE OPEN ACTIVE, ini adalah system looping yang ada pada addressible semi / full addressable nilai resistansi pada end off line (EOL) adalah tak terhingga atau tidak ditemukan nilai resistansinya, seharusnya adalah 9.7 ohm sampai dengan 10.3 ohm, hal ini disebabkan oleh beberapa factor yaitu: lopping instalasi kabel yang putus, konecsi pada device yang tidak kencang, matinya power pada interface modul ( 24 v dc ), adanya device yang rusak, biasanya yang sering adalah smoke detector ( jika dipasang bukan dengan smoke detector Edward System Tecnologi) nya sudah mengalai hal ini, anda bisa memasang produck GE. 
  2. GROUND FAULT ACTIVE, hati-hati dengan trouble yang satu ini, ini akan dapat merusak modul SIGA anda jika di biarkan lama, jaka anda menggunakan interfaca modul yang baru 2 looping, maka hal ini beresiko cukup kecil, tetapi trouble ini cukup mengganggu, penyebabnya adalah adanya instalasi kabel looping yang bersentuhan dengan besi atau bahan konduktor lain, à´•ാà´° mengatasinya adalah coba penggal looping dengan menaruh resistor pada bagian yang di penggal tersebut ( 10 K-ohm untuk looping yang memakai interface modul dan 47 K-ohm yang tidak memakai interface modul), kemudian carilah bagian titik-titik device yang bersentuhan dengan bahan konduktor, hal ini sangat berbahaya, jika ada tegangan lain masuk melelui konduktor ini maka akan dapat merusak modul SIGA bahkan dapat merusak System MCFA.
  3. DATA CARD FAULT, dalam kasus ini juga sangat berbahaya bagi CPU MCFA, alasanya akan dapat merusak card loopingnya, biasanya hal ini disebakan murni adanya short karena salah koneksi, atau adanya modul SIGA yang rusak, sehingga dapat mengirim sinyal terhadap MCFA bahwa telah ada data card fault.
  4. MODUL FAULT ACTIVE, ini adalah trouble yang disebakan oleh rusaknya modul siga , biasanya karena adanya tetesan air dll, yang dapat merusak modul. Kontak 088296572573 untuk solusinya. 
Dari data trouble diatas, sebelumnya harus kita periksa terlebih dahulu pada MCFA, caranya arahkan pada trouble baru tekan detile, disitu akan di tampilkan detile permasalahan, sehingga memudahkan kita menganalisa trouble apa yang terjadi. Untuk lebih jelasnya beberapa kesalahan dalam penanganan smoke detektor dapat dilihat pada video berikut :



 Bagaimana memprediksi kerusakan dan memperbaiki fire alarm ? 

Untuk memperbaiki atau melacak kerusakan  pada module atau board fire alarm maka bisa hubungi ke 081218127854 (WA) atau dapat dilakukan pengecekan sendiri dengan tahapan berikut :
  • Pastikan letak dan penyebab gangguan.. bisa dilihat pada LED indikator saat problem atau melihat pada layar LCD 
  • lakukan pelacakan pada bagian input card .. lepas loop zona yang bermasalah. Lakukan proses dummy load untuk memastikan bahwa card tidak mengalami masalah serius. Jika dengan test dummy masih bermasalah maka card memang sedang kena masalah. 
  • dan seterusnya..
Langkah paling baik untuk melacak kesalahan baik wiring dan problem instalasi adalah dengan menggunakan SIGA_MFT ( Map Fault Finder Tool ) yang sangat ampuh untuk mendiagnosa dan mengumpulkan problem rangkaian atau disebut SLC ( signalling Line Circuit ). SIGA -MFT menghubungkan antara SLC dan computer laptop dengan port USB standart dan menampilkan pada tampilan windows.  Dengan menggunakan SIGA -MFT kita bisa melakukan beberapa pengetesan dan diagnosa seperti :

  • identifikasi semua device terprogram yang terpasang di CLC
  • mengidentifikasi EOL device yang terpasang bermasalah atau tidak. 
  • melakukan analisa detektor dan modul
  • melakukan analisa secara kontinye dan konsisten koneksi detektor dan modul
  • melakukan proses identifikasi detector dan module yang gagal dan tidak berfungsi. 
  • SIGA-MFT juga bisa digunakan untuk analisa komunikasi SLC dengan mendeteksi kesalahan / problem wiring seperti terbaliknya wiring IN dan OUT, wiring yang lepas, short circuit, polaritas terbalik ke SIGA-MFT atau kesalahan EOL .
Kontak 088296572573 detail solusinya.
Kerusakan sistem fire alarm biasanya merupakan kerusakan yang bersifat berlanjut dari yang bersifat teknis peralatan dan perawatan serta penanganan awal gangguan. Dari awal tanda trouble serta berlanjutnya pembiaran kerusakan akan berkembang menjadi kerusakan yang berdampak pada card I/O (Signal ZAM, monitor ZAM, addressable station,  4-20 mA AMZ module), CPU dan bisa ke card lain seperti power suplai. Berikut kita share soal kerusakan dan cara mengatasi serta antisipasi kerusakan yang lebih besar.

Edward module DACT dapat dipergunakan sebagai modem untuk menghubungkan panel baik lokal ataupun secara remote komputer untuk upload dan download data konfigurasi ( program ), status panel dan event history. 


 

Kerusakan sensor. Kerusakan sensor dapat terdeteksi dengan cara test manual atau test terpisah dengan cara pemanasan ( dengan dryer untuk heat detector ), atau dengan asap rokok / smoke check ( untuk smoke detector ).
 

Untuk memastikan rusak atau tidaknya sensor smoke atau heat disarankan untuk melakukan pengetesan secara berkala dan sesekali dilepas untuk di test secara manual. Gunakan tester untuk mengetahui kontak point pada heat detector, dan tegangan drop pada smoke detector. Semakin rutin pengecekan akan semakin baik bagi komponen yang lain. Kenapa bisa seperti itu ? perlu diketahui semakin bermasalah sensor atau semakin banyak sensor yang mulai tidak terkontrol perawatannya, maka dijamin kerusakan akan merambat ke unit lain seperti mother board ( CPU ) atau card modul addressable lainnya.


Sistem Grounding dan Isolasi. 
Sistem grounding dan isolasi pengkabelan yang buruk dapat berakibat kerusakan pada tahanan dan short circuit pada card module ( baik pada panel konvensonal ataupun addressable ). 

 


 Kerusakan Module I/O
Kerusakan jenis ini tidak jarang membuat cukup rumit. Selain bersifat dapat diprogram " programmable" modul ini termasuk jenis kontrol yang perlu dimengerti prinsip kerjanya secara benar. Sebagai contoh modul detector gas berikut :




Bagaimana Memodifikasi Sistem Fire Alarm yang rusak ?
Untuk kerusakan modul I/O yang terjadi, sebaiknya pasang kembali dengan yang baru. Namun jika tidak yakin tahu bagaimana memasangnya, alangkah baiknya memanggil pihak yang memahami betul hal ini. Hal yang penting adalah pentingnya pengetesan modul yang terpasang dengan percoban menggunakan heat sensor, atau smoke detector, ataupun dengan sensor gas. Berikut video cara test fire alarm



Namun jika tidak ditemukan lagi produk tersebut langkah lainnya adalah dengan melakukan modifikasi. Apa saja yang dipersiapkan untuk memodifikasi ?


 Untuk melakukan modifikasi, bisa dibagi dalam 2 skala kerusakan.

1. Kerusakan pada modul sensor ( kerusakan lokal )
2. Kerusakan pada unit MCFA.

Kerusakan pada unit sensor bisa dengan mengganti dengan yang baru. Namun untuk kerusakan MCFA bisa dengan memperbaiki CPU atau dengan memodifikasi dengan sistem komputer. 

Modifikasi dilakukan dengan menggantikan MCFA dengan sebuah unit komputer sedangkan unit lain masih bisa dipakai dengan catatan bahwa modul sensor mempunyai sistem komunikasi protocol yang bisa dikomunikasikan ke unit kontrol komputer.  Dengan menambahkan beberapa unit modul digital serta converter RS232/422/495 maka sistem fire alarm sudah bisa berfungsi kembali dengan baik setelah dimodifikasi.

Semoga bermanfaat !!
Kerusakan open circuit dan ground fault Fire AlarmSocialTwist Tell-a-Friend