Tuesday, May 14, 2013

Monitoring Gas, Energi , Air, dan Listrik

Persoalan penting dalam management system gedung menjadi makin trend setelah kasus energi yang sering mengemuka seperti sekarang ini. Harga bahar bakar yang pasti akan terkait ke sektor properti, retail dan sektor industri.
Pengaturan dengan sistem monitoring konvensional ( pendataan manual dengan tenaga manusia dan komputer lokal ) sepertinya akan semakin tidak efektif dan effisien dalam menangani rumitnya dampak berbagai permasalahan energi, air, listrik atau bahkan gas. Bagaimana solusinya ?

Bisa jadi sekarang banyak perusahaan dan pemilik gedung yang mencari solusi atas kasus ini. Sebut saja beberapa kasus berikut :
1. Permasalahan Biaya Listrik Gedung
    Solusi untuk persoalan ini tergantung dari unit mana yang mejadi penyebab persoalan pembengkakan listrik. Beberapa tempat penyebab pembengkakan ;
  •    Unit Pompa baik untuk mesin Chiller, AC, AHU atau apapun namanya selalu menjadi persoalan besar saat kontrolling nya lemah. Dalam hal ini sistem kontrol atau bahkan monitoringnya hanya mengandalkan tenaga operasional lapangan. Permasalahan unit pompa merupakan persoalan mekanik dan elektrik.  
          Solusinya : ini bisa jadi contoh tapi bisa dipakai untuk hemat energi.
         
            Pertama, gunakan perangkat inverter ( Variabel Speed Drive ) atau Variabel Frequency Drive.      Persoalan arus lonjakan pertama saat start seringkali membebani sistem listrik dan berdampak cost        biaya tinggi. Namun inverter mampu menstabilkan tegangan pada saat start awal. bahkan mampu             mengendalikan lonjakan listrik yang besar saat beban mekanis yang berubah seperti tekanan,  gesekan atau beban lain. Kedua, buat kontrol pengendali yang terintegrasi. Yang menggabungkan sekaligus persoalan temperatur, tekanan pipa, menjadi satu montoring untuk tujuan analisa kerusakan dan kinerja sistem pompa. Ketiga , apabila persoalannnya adalah mesin pompa yang dipakai sudah tua/ sudah lama beroperasi atau bekas pakai, maka yang perlu dilakukan adalah dengan menggunakan power meter yang pernah  saya bahas sebelumnya dalam blog ini. Atau  silahkan lihat disini. Tapi cobalah lihat sistem power metering berikut ;
          
              Sistem power metering merupakan sistem yang seharusnya dilakukan sejak dalam perencanaan       sistem distribusi pembebanan. Karena saat terjadi ketidak seimbangan sistem, maka sumber  masalah ketidakstabilan listrik akan diketahui dan secepatnya dilakukan perencanaan ulang.  Namun sistem power metering sangat efektif untuk mesin-mesin kondiai tua atau lama beroperasi. Kendala gulungan atau beban mekanis dalam motor yang tidak layak menjadi sasaran  utama untuk diketahui dengan penggunaan power metering. Sehingga langkah penggantian kerusakan unit  pompa baik elektrik atau mekanik bisa dilakukan dengan cepat. Langkah ini bisa dilakukan dengan  membuat power metering secara lokal sebagai unit monitoring portable. Bisa ya...


2. Persoalan Pembebanan ( Load Shedding )
               Persoalan ini juga menjadi persoalan yang cukup serius di beberapa gedung dengan minim perawatan. Bayangkan jika tiba-tiba genset andapun tidak mampu menangani kelebihan beban. Wah... saya agak terkejut waktu peristiwa ini terjadi. Dalam waktu 30 menit ada sekitar 4 kali listrik mati ( genset dak mampu suplai ). Kenapa... ya ? Saya memahami investasi untuk perbaikan kelistrikan sangat merepotkan banyak pihak. Uang dan kendali pemahaman teknis seringkali muncul bergantian. Kadang uang dan kadang pemahaman teknis yang tidak tepat sasaran. Bagaimana Solusinya ... ?
              Bisa jadi ini beberapa langkah solusinya ... Bisa dipakai atau bisa dipikirkan dulu. Mari kita bahas disini. Persoalan tidak bisa suplai ke beban sebenarnya ada beberapa faktor. Pembagian beban yang tidak merata, kondisi mesin-mesin bersangkutan atau bahkan sistem kontrol yang tidak baik.Mari kita lihat monitoring berikut ..

              Gambar adalah sistem monitoring power yang diterapkan untuk sistem data center. Dan ini berlaku juga untuk sistem pembebanan yang lain. Efek pembebanan dan kontrol pemilihan beban menjadi tujuan yang utama. Apalagi jika sistem sudah sering mengalami overload atau tak mampu lagi bekerja seharusnya. Baik UPS atau unit motor dalam sistem instalasi sebenarnya merupakan unit-unit beban yang bisa dikontrol untuk antisipasi kegagalan operasi nantinya. Pengendali beban sering dialami jika pembebanan tanpa scheduling atau prioritas pembebanan. Beberapa tahun lalu hal ini dialami oleh kantor lama tempat saya bekerja dulu. Apakah semudah ini cara pembebanan yang aman ? Apa yang harus dilakukan ?
               Instalasi power metering baik portable maupun dengan sistem jaringan komputer, akan mendeteksi kegagalan sistem, kelebihan pembebanan, dan kemudahan perencanaan ke depan. Sistem kelistrikan bisa dimonitoring dan bisa dijadikan patokan ukur bagaimana baik atau buruknya sistem dan unit kelistrikan yang ada. Meski pada dasarnya kontrol seperti ini sangat bermanfaat untuk mengetahui semua data kelistrikan baik pemakaian harian, atau bulanan unit2 yang penting. Semoga bermanfaat. !!!
Monitoring Gas, Energi , Air, dan Listrik SocialTwist Tell-a-Friend

Sunday, May 5, 2013

Instalasi Rumah Cerdas dan Hemat Energi

 AirSight Wireless IP Camera
 Instalasi Rumah Cerdas dan hemat energi bisa merupakan alternatif yang tepat untuk anda yang supersibuk dan menginginkan kenyamanan.

Coba anda bayangkan jika rumah anda mempunyai beberapa instalasi dengan  fasilitas kontrol yang cerdas berikut :
  •  Waktu anda bangun tidur, lampu kamar anda akan menyala secara otomatis, dan secangkir kopi telah tersedia dan radio favorite anda secara otomatis menyala. 
  •  Waktu anda pulang dari kantor, semua lampu yang anda set akan menyala secara otomatis saat anda memasuki halaman parkir mobil anda.
  •  Air Hangat tersedia di bak kamar mandi secara otomatis saat anda pulang bekerja
  • Temperatur ruang santai anda sudah menyala sesuai dengan suhu yang anda inginkan.
  • Semua kegiatan anda dan keluarga anda bisa dimonitor dan tercatat dalam menu layar baik monitor kontrol ataupun pada layar komputer anda.
Di era teknologi sekarang semua itu bisa anda ciptakan.

Bagaimana instalasi panel rumah cerdas dan hemat energi ?

         Untuk menciptakan rumah cerdas, berikut yang harus anda persiapkan :
1. Panel  komputer basis windows Xp  untuk memonitor seluruh kegiatan dan setting seluruh ruang dan bangunan yang anda mau.,
2. Sebuah software windows XP professional  untuk instal software aplikasi HMI pada layar komputer.
3. Software utility untuk desain gambar dan tampilan yang anda inginkan serta berbagai kontrol otomatis yang hendak anda rancang.
4. Instalasi Modul digital  untuk perangkat sensor input dan output sebagai terminal actuator pada unit / ruang yang hendak anda kontrol.
5. Instalasi Modul Relay sebagai modul koneksi ke unit output yang hendak dikontrol.
6. Biaya pemasangan dan sedikit biaya program . Biasanya tergantung besar kecilnya permintaan dan desain yang diinginkan.

Wahh... ternyata panel instalasinya sangat sederhana membuat rumah cerdas dan hemat energi. Jika anda tahu bagaimana membayangkannya, anda akan cepat membuatnya dan merasakan dampaknya bagi kenyamanan, effisiensi tagihan listrik, keamanan serta privacy dan kemegahan yang anda terima yang sebanding dengan nilai investasi keseluruhan dari seluruh gedung atau rumah anda.

Semoga bermanfaat.!!!

Instalasi Rumah Cerdas dan Hemat EnergiSocialTwist Tell-a-Friend

Tuesday, April 30, 2013

Pressure Transmitter dan Instalasi Kontrol Inverter

       Sekedar berbagi mudah-mudah membawa pencerahan untuk masalah-masalah lapangan yang dihadapi dan membutuhkan instalasi dan kontrol panel.. Beberapa waktu yang lalu saya mendapatkan permintaan untuk membuatkan instalasi panel untuk sistem distribusi pemompaan air dalam area industri di daerah jawa tengah. Salah seorang senior engineeering tersebut meminta untuk dibuatkan sistem kontrol inverter dengan input tekanan pada salah satu feeder pipa transfer. Meskipun saat ini masih dalam proses pending, saya akan bahas disini bagaimana melakukannnya.

           Salah satu hal penting untuk membuat instalasi panel dan kontrol sistem pengendali ini adalah dengan melakukan pemilihan jenis sensor tekanan dan jenis pengendali yang dipilih. Ada 2 hal yang bisa ditawarkan ke user soal jenis pengendali ini, yaitu memakai sistem lama dengan instalasi PLC Mitsubhisi atau kedua dengan menerapkan sistem kendali dengan sistem HMI. Berikut surat yang mereka kirimkan ke email saya beberapa waktu lalu....dan bagaimana saya mencari spare part yang saya butuhkan.

What is the FOB price on your melt ressure transmitter,4-20mA pressure transmitter,pressure transducer

This message was sent to you only
Registered Location and Message Origin: INDONESIA Message Origin: INDONESIA Message IP: 103.10.64.*


Dear Sherry Xiong,
I'm interested in your product(s)
logo
Auto-zero adjustable melt pressure transmitter (PT124B-112D)
4-20mA Auto-zero melt pressure transmiter 1. Auto-zero adjustable 2. High-standard quality 3. Save manpower and time
Quantity Needed: 1 Piece/Pieces
Dear Sir,,,
 
I am going to find pressure transmiter with 0-10 volt input and output.
This will used for signal conditioning into pumping controller in water pump unit.
Which one used for ? maximum pressure around 4 Bar Water Application.
How about price of your PT124B-112D ? Any choice for our need ?
Thanks for your information.
 
Regards.
Jaka
engineer

Dan berikut jawaban dari mereka tentang pemilihan jenis pressure transmitter :
 
Dari: sherry.xiong
Judul: RE: [yasunagamall@yahoo.co.id]What is the FOB price on your melt ressure transmitter,4-20mA pressure transmitter,pressure transducer
Kepada: "'jaka kristanta'"
Tanggal: Minggu, 6 Januari, 2013, 1:47 PM


Dear Jaka ,

How are you ?
 
According to your last email , I think our PT124B-112D is not the most suitable for your application . according to our experience , to use on the water pump and the pressure range is 4 bar , always we recommend the customer to use our PT124B-210 .
 
Now to select PT124B-112D or PT124B-210 , just based on your operating temperature . if the temperature is higher than 150 degree C , you should select our melt pressure transmitter ,but our PT124B-112D is autozero melt pressure transmitter , it is no 0-10v output . if the operating temperature under than 80 degree C , you can use our PT124B-210 . if the temperature between 80 to 150 degree C , you can use our PT124B-218 . attachment is there data sheet .
 
So now can you let me now the following parameters :
 
1.    Pressure range : 4 bar  .
2.    Operating temperature :
3.    Process connection :
4.    Quantity :
5.    Electric connector :
6.    Output : 0-10v ?
 
Your prompt reply will be highly appreciated !
 
Best regards !
 
Sherry Xiong


 Berikut beberapa link yang bisa dipelajari untuk pemilihan jenis sensor :
1.  Pressure Transmitter  PT124B-218 with colling element. Klik disini .
2.  Pressure Transmitter PT124B-210 standart. Klik Disini .
3.  Pressure Transmitter PT124B-112D/112DT. Klik Disini.

Bagaimana konfigurasi sistem dan wiring instalasi Inverter .



Untuk membuat instalasi panel sistem kontrol water pump dengan penggunaan inverter perlu dilakukan beberapa langkah agar sesuai dengan kemauan user. Mari kita simak beberapa pertimbangan ini...
  • jenis / media apa yang hendak dikontrol apakah cair, gas atau fluida padat
  • jenis dan kapasitas inverter yang hendak dipergunakan
  • kapasitas pompa dan jumlah unit
  • unit sensor apa yang hendak dipakai dan karakteristik yang dibutuhkan seperti operating temperature, connector, pressure range, output input parameter yang dibutuhkan. 
  • jenis perangkat modul kontroller apa yang akan dipergunakan. Apakah menggunakan jenis PLC atau modul lain yang sejenis yang banyak dipasaran.
  • adakah wiring dan diagram panel sebelumnya. Karena dengan wiring existing yang lengkap, akan lebih mudah melakukan pekerjaan modifikasi atau perancangan sistem baru. 
 Cukup banyak memang....
 Berikut beberapa tahapan langkah untuk menyelesaikan instalasi dan panel kontrol  ini.

 1. Pastikan bahwa inverter yang didukung dengan modul analog  output 4-20mA dan modul analog input 1-10 Vdc  yang mendukung untuk bisa komunikasi ke PLC.

2. Buatlah sketsa ( wiring diagram ) instalasi sistem kontrol di kertas dengan coretan seperlunya dari terminal input dan terminal output inverter. Lalu gambarkan dengan jelas dalam bentuk gambar dan wiring panel secara lengkap. Gambar akan  memperjelas permasalahan instalasi dan bagaimana solusinya.



3. Buatlah sketsa sistem kontrol di kertas dengan coretan seperlunya dari terminal input dan terminal output inverter. Dimana letak terminal analog input  0-10 Vdc dan dimana terminal analog output 4-20 mA Inverter. Lalu gambarkan dengan jelas dalam bentuk gambar dan wiring panel secara lengkap. Gambar akan menambah semangat dan memperjelas permasalahan dan bagaimana solusinya.

4. Persiapkan software untuk pemrograman PLC, Utility software untuk setting parameter-parameter Inverter. Dan buat sekuense program PLC sesuai yang diinginkan.

           Ketiga langkah instalasi tersebut merupakan cara praktis untuk membuat instalasi kontrol water pump. Dimana seluruh kontrol melibatkan aktivitas program PLC dengan beberapa instalasi listrik berupa input sensor tekanan ( dengan 4-20mA output ke PLC ) dan output sinyal 0-10 Volt Dc dari PLC  ke Inverter sebagai masukan tegangan analog speed inverter. Nah semoga langkah kecil ini bisa membantu bagaimana mendesain sistem instalasi kontrol inverter dengan umpan balik tekanan air dalam pipa.

      
Satu lagi..... Jika ingin menambahkan sedikit  sistem SCADA maka perlu ditambahkan lagi modul jenis QJ71E71-100 sebagai Ethernet Interface Modul.  Bagaimana ? cukup panjang yaa penyelesaian design kontrol inverter.
Karena meliputi beberapa tahap panjang tentang pemrograman PLC analog, maka pembahasan rancangan ini bersifat sangat mendasar dan terbatas. Masih banyak solusi instalasi dan kontrol panel lain dengan aplikasi dan produk instalasi lainnya yang sejenis. Karena  ada banyak modul kontrol pengganti PLC di pasaran yang bersifat independent. Semua tergantung dengan desain panel yang dibutuhkan.
Semoga bermanfaat !!!!.Kontak 088296572573 untuk info lebih detail
Pressure Transmitter dan Instalasi Kontrol InverterSocialTwist Tell-a-Friend

Sunday, April 28, 2013

Motor Valve sebagai Flow Actuator

Motor Valve sebagai mana artinya merupakan perangkat instrument yang mengatur posisi valve  atau disebut sebagai valve actuator.  Sebagaimana fungsinya maka Motor Valve merupakan motor yang digerakkan oleh sumber tegangan tertentu untuk membuka (open ) atau menutup ( closed ) valve pada posisi tertentu sesuai yang dikehendaki atau berdasar pada posisi coil valve. Artinya pergerakan memutar motor ditentukan dari posisi gulungan motor yang padanya diterapkan tegangan. Kita bisa lihat di bagan berikut :


Ada beberapa tipe motor valve, tapi lain kali coba saya bahas. Disini saya lebih membahas soal aplikasinya saja dalam proses industri. 
              Motor valve banyak dipergunakan pada Chemical Industry, Petroleum Industry, Paper Industry, Power Plant, Metallurgy, Pharmacy, Water Treatment System, Textile Industry, Food Processing, Building Automation yang dipergunakan untuk membuka dan menutup, atau mengalirkan media ( air, gas, atau material lain ) ke satu jalur proses yang dikehendaki. Sebagai contoh pada gambar berikut.

 Dalam proses tertentu seperti gambar motor valve memegang peran penting dalam tahap-tahap sutu proses. Motor valve adalah "pintu" yang mengijinkan boleh atau tidaknya suatu motor valve untuk aktif dan non aktif sesuai dengan perintah program ( saya sebut sebagai program PLC). Namun tergantung aplikasinya, kadang motor valve digerakkan / diaktifkan melalui sebuah limit swith, level switch ( baik melalui program PLC atau tidak ), yang kemudian melalui perintah program akan mengikuti aturan proses yang diperintahkan. 

           Dalam proses tertentu sebuah motor valve akan bekerja berdasarkan pada parameter atau proses pembentukan tertentu sesuai program yaitu termasuk

  • Timer : Lama tidaknya motor valve untuk bekerja open atau closed bisa ditentukan lewat setting waktu ( baik timer manual atau timer melalui program PLC ) atau sesuai dengan hasil proses yang akan dicapainya.
  • Tekanan : Tekanan yang telah ditentukan ( sesuai program PLC ) akan memerintahkan PLC untuk mengaktifkan atau mematikan sebuah motor valve apabila setting tekanan tertentu telah dipenuhi. Kondisi ini yang kemudian akan mentriger motor valve untuk bekerja sesuai perintah program. 
  • PH : besaran PH yang telah ditentukan ( sesuai program PLC ) akan memerintahkan PLC untuk mengaktifkan atau mematikan sebuah motor valve apabila setting PH tertentu telah dipenuhi. Kondisi ini yang kemudian akan men-triger motor valve untuk bekerja sesuai perintah program.
  • Consintency / Kekentalan : Biasanya ini terjadi pada proses yang melibatkan media berupa cairan semi padat ( bubur ). besaran kekentalan  yang telah ditentukan ( sesuai program PLC ) akan memerintahkan PLC untuk mengaktifkan atau mematikan sebuah motor valve apabila setting kekentalan tertentu telah dipenuhi. Kondisi ini yang kemudian akan men-triger motor valve untuk bekerja sesuai perintah program. 
Ada berbagai parameter lain yang menentukan dalam suatu proses yang pada akhirnya melibatkan motor valve seperti derajat temperatur, kadar garam, warna, level tangki dan masih banyak lagi. 

     Motor Valve sebenarnya merupakan unit motor yang menggerakan valve. Dimana sebuah tegangan diterapkan pada coil motor. Tegangan dapat berupa tegangan DC ataupun AC tergantung kepentingan. Coba simak beberapa jenis wiring diagram motor valve dengan brand berikut :



         Wiring internal dalam bagan tersebut  ada 3 buah kabel input. Rangkaian panel instalasi untuk motor valve disuplai dari suplai tegangan yang melewati sebuah relay penggerak yang diaktifkan oleh program PLC. Satu buah relay akan menghubungkan kabel warna white dan blue, sementara relay lainnya berfungsi sebagai contact point yang menghubungkan kabel grey dan blue. Untuk hematnya, satu buah relay juga cukup sebagai contact point kabel yang berstatus NO ( normally open ) dan sementara lainnya NC (normally closed )

Motor Valve sebagai Flow Actuator SocialTwist Tell-a-Friend

Sunday, January 6, 2013

Power Metering dan Management Kelistrikan

Sebagai pengguna  listrik, kita sering dihadapkan pada persoalan seperti overload karena beban lebih, ketidakstabilan tegangan listrik, keterbatasan energi yang tersedia, dan pembengkakan biaya listrik baik yang ditimbulkan saat mengguankan daya listrik PLN ataupun suplai genset. Ketidakmampuan melihat persoalan instalasi listrik dan instalasi pembebanan  dalam seluruh sistem kelistrikan akan mengakibatkan dampak yang cukup serius  :
  • gangguan tegangan pada perangkat elektronik seperti modul kontrol, PLC atau komputer. 
  • kehilangan daya pada saat critical load yang pada puncaknya akan berdampak pada perangkat UPS pada ruangan data center.
  • power fluctuation ( yang berdampak overload /triiping ) yang melebihi kapasitas operasi perangkat elektronik. dan masih banyak lagi menyangkut dampak management yang buruk pengelolaan sistem pembebanan listrik.
Lihatlah beberapa kasus berikut .......
1. Secara operational dalam proses produksi, banyak mesin-mesin produksi menjadi tidak bertahan lama jika terkena power fluctuation / lonjakan listrik secara terus-menerus. Banyak perangkat UPS, PLC, modul controller, motor-motor DC dan perangkat instalasi kontrol dalam genset, chiller, mesin pendingin mengalami kerusakan akibat perencanaan dan pengontrolan serta instalasi panel yang buruk.

2. Generator tidak mampu lagi mensuplai energi listrik ke beban pada saat titik puncak beban terjadi. Biasanya ini sering terjadi karena sistem pembagian beban yang tidak menggunakan skala prioritas pembebanan.


Untuk menyelesaikan masalah instalasi listrik ini, beberapa hal perlu ditambahkan dalam sistem instalasi kelistrikan yang sudah ada agar  sistem instalasi tidak mengalami gangguan serius . Termasuk pengelolaan skala prioritas sistem instalasi beban , penambahan sistem monitoring power dengan menggunakan instalasi meter listrik.

Beberapa instalasi panel listrik dan kontrol memang telah dilengkapi dengan alat ukur seperti power meter untuk arus, tegangan, kwh dan kvar bisa dijadikan solusi. Cobalah simak gambar berikut tentang power metering 3 phasa yang bisa dipakai sebagai alternatif monitoring power di tempat anda.

Instalasi panel power metering 3 phasa dipasang untuk pengukuran parameter listrik 3 phasa R, S dan T. Dengan pengukuran ini, maka beberapa parameter listrik yang terukur dengan mudah terkontrol dan termonitoring. Sehingga hal-hal penting menyangkut  operasi beban listrik dapat dikendalikan dengan baik tanpa mengalami loss energi / rugi-rugi listrik, gangguan beban. 
             Dengan menggunakan instalasi panel power meter maka  cos phi, frekwensi, daya reaktif dan daya aktif terbaca dan terukur dapat diketahui dengan cepat. Beberapa sifat beban listrik akan termonitor dengan baik. Parameter-parameter yang didapatkan akan menentukan karakteristik beban dan memudahkan dalam perencanaan sistem pembebanan. Karakteristik beban kelistrikan anda akan sangat bergantung pada beberapa parameter ini. Jadi bagaimana kestabilan sistem distribusi pembebanan beban listrik dan berapa besar biaya listrik akan sangat ditentukan oleh bagaimana memahami sifat dan perilaku beban-beban yang ada.
            Contoh realnya, instalasi trafo, motor, capacitor bank dan genset adalah beberapa instalasi yang dominan menentukan sifat beban listrik. Perubahan frekwensi atas beberapa perangkat ini akan menentukan biaya beban listrik yang ditanggung. Sifat capacitif, induktif yang dikeluarkan atau diakibatkan dari perangkat itu besar sekali dipengaruhi oleh hasil frekwensi yang ditimbulkannya.Perubahan sifat beban ini seharusnya diketahui dan dikembangkan sebagai dasar dalam pembenahan sistem instalasi  beban yang sudah ada. Jadi alangkah baiknya jika sebuah perangkat power meter ditempatkan pada instalasi di titik critical tertentu dimana sering terjadi lonjakan yang besar sehingga dapat dibuatkan skala sistem pembebanan. Dengan sistem koneksi ke komputer atau control lokal maka perubahan dan lonjakan listrik yang terjadi dapat dikontrol dan monitor dan diperintah untuk melakukan pemilihan sistem pembebanan yang baik untuk mengurangi ketidakstabilan bahkan dampak overload yang akan terjadi.

Beberapa keuntungan sistem instalasi beban digambarkan dalam wiring instalasi PLN dan genset dapat dijelaskan secara bertahap dimulai dalam sistem distribusi beban dibawah ini.,

1.  Pencegahan sistem pembebanan berlebih ( overload protection )
2.  Optimisasi biaya listrik secara lebih baik.
3.  Sistem pengendalian beban yang lebih baik.

Sistem monitoring frekwensi yang seperti ini sebenarnya sudah beberapa user memakainya. Tapi  cobalah simak beberapa keuntungan saat sistem ini diterapkan dalam sistem kelistrikan anda.
  • Instalasi sistem penempatan power meter( untuk mengetahui parameter arus, tegangan, kvar, kwh dan atau frewensi ) akan secara otomatis menampilkan hasil ke layar komputer (dengan tambahan module komunikasi berbasis modbus ) dan secara gampang akan mempermudah perhitungan daya beban ( beban induktif dan reaktif ) sehingga dapat diketahui kapasitas perencanaan sistem pembebanan kedepannya.
  • Power fluctuation akibat beban yang sering berubah-ubah ( terutama di industri ) dapat secara cepat diprediksi. Beban-beban motor listrik yang sering berubah dalam batas beban induktif menjadi capacitif akan dapat diketahui dengan mudah. Sistem beban secara per unit beban akan termonitor dengan baik dan dapat dipertimbangkan segala dampaknya saat perubahan-perubahan sifat beban tadi.
  • Pembuatan instalasi panel listrik ini juga merupakan pencegahan dari power loss atau kekurangan suplai  listrik akibat sistem kelistrikan yang tidak terkontrol dengan baik. Anda akan dengan mudah mengetahui area beban yang sering menimbulkan masalah pembebanan ( overload ).Anda akan cepat mencegah perubahan-perubahan beban dari induktif ke kapasitif yang berdampak pada daya aktif dan reaktif yang berdampak langsung pada sistem pembangkit anda ( Genset ). Langkah power metering juga sebagai detektor dini seberapa baik sistem kelistrikan anda ( terutama sebaik apa kondisi beban-beban listrik anda).
  • Sistem power metering  merupakan dasar perencanaan untuk mendapatkan penurunan biaya kelistrikan yang seringkali tidak dikenali dan dimonitor dengan baik.
Realisasi Power Metering Pada Beban Motor.

Jika sistem instalasi power metering ini diterapkan untuk instalasi industri, maka banyak hal yang bisa diperoleh dengan sistem monitoring cara seperti ini. Coba perhatikan gambar berikut dimana sistem monitoring diterapkan untuk motor-motor industri yang cukup besar peranannya dalam mengendalikan kestabilan power dan tegangan di mesin-mesin industri.
Jika instalasi power metering untuk motor-motor industri ini dilakukan maka akan mudah diketahui :
  • efficiency motor dan tegangan normal motor
  • Tegangan, frekwensi dan kWh yang terukur
  • Torsi dan speed motor
  • overload relay
  • arus beban lebih pada motor dan load demand motor.
sehingga dengan data-data monitoring tersebut dapat diambil langkah pembenahan dalam hal :
  • pemilihan sistem proteksi ( baik overload relay, breaker ) yang hendak dipakai.
  • overhoule motor moto-motor lama yang sudah tidak effisien. 
  • penggantian motor-motor listrik yang  berbalik menjadi beban capacitif.
  • perencanaan kapasitas pembangkit ( Genset ) dan sistem pembebanan. 
Semoga bermanfaat !!!.
Power Metering dan Management Kelistrikan SocialTwist Tell-a-Friend

Saturday, December 29, 2012

Smoke Detector dan Upgrade System Alarm



Smoke detector sebagai salah satu perangkat sensor elektronik yang mendeteksi asap dengan prinsip perubahan cahaya yang diterima oleh L:ED dan perangkat elektroniknya memegang peranan penting dalam pendeteksian dini terjadinya kebakaran.

Namun sebagaimana perangkat elektronik lainnya, sebuah smoke detektor yang disupplai tegangan input DC 24 Volt seiring usia dan perawatan, akan menurun tingkat kepekaan dan unjuk kerjanya.  Hal ini dipengaruhi oleh perubahan tegangan dan  gangguan zona detector.  Semakin besar jumlah detektor dalam satu zona akan juga sangat berpengaruh pada tingkat kepekaan sensor dan tingkat keawetan sistem fire alarm.
Sekilas kita lihat bagaimana sebenarnya isi dalam sebuah smoke detektor berikut :

Sebuah sensor elektronik 24 Volt DC dengan  jumlah yang besar dalam satu zona akan sangat menggangu kepekaan sensing peralatan detektor. Hal ini bisa dihitung seberapa besar ampere total dalam zona. Jika detektor melebihi kapasitas ambang arus kerja maka hampir dipastikan memperpendek unjuk kerja detektor. Bisa saja detektor anda mengalami gangguan kepekaan yang tidak sesuai. Artinya detektor akan bekerja dalam rentang arus yang menyimpang. 

Perangkat detektor jenis smoke memang berbeda dengan heat detektor. Heat detektor bekerja sesuai prinsip pemuaaian bimetal oleh karena panas yang diterimanya. Namun berbeda dengan smoke detektor. perangkat elektronik ini mempunyai impedansi yang akan berubah sesuai tingkat tegangan yang diterimanya. Bahkan saat terjadi lonjakan tegangan, impedansi akan berubah menjadi tahanan murni yang berdampak detektor anda mengalami drop tegangan. Yang berdampak detektor bekerja lebih dini atau alarm dini yang bekerja diluar spesifikasi yang dikehendaki.

Perbaikan smoke detektor dengan cara membersihkan sensor dan element filter detektor biasanya berlaku pada saat tegangan normal 24 V dc atau saat jalur masih baru memang sedikit membantu. Namun seringkali pada saat sistem Main Control Fire Alarm ( MCFA ) sudah sering mengalami gangguan maka langkah pembersihan tersebut tidak akan membantu unjuk kerja smoke detektor. MCFA dengan beberapa modul control akan mengalami gangguan jika perubahan impedansi perangkat detektor. Oleh karena itu perlu dilakukan upgrade sistem agar spesifikasi detektor yang berubah tadi masih bisa bekerja dengan baik kembali.
Berikut langkah upgrade sistem fire alarm yang bisa dilakukan saat smoke detektor dan MCFA anda sudah dan sedang mengalami gangguan. Pertama, tentukan sebuah perangkat elektronik dengan penerimaan tegangan 24 Volt DC yang akan bekerja dengan perantaraan triger dari aktifasi smoke detektor. Dengan langkah ini anda akan mendapatkan unjuk kerja smoke detektor seperti layaknya masih baru. Tentunya sebagai antisipasi tegangan yang tidak stabil saat zona detektor anda mengalami pembengkakan jumlah detektor, terlebih dulu perlu dipasang sebuah relay yang akan mempertahankan tegangan 24 Vdc tanpa anda takut drop tegangan. Dengan langkah ini arus lonjakan yang biasa terjadi dalam zona detektor tidak akan banyak mengganggua unjuk kerja modul atau MCFA anda. Kedua, Gunakan sistem komputer sebagai pengganti MCFA anda. Kenapa ? Hal ini tentu akan sangat membantu dalam memonitor tingkat arus lonjakan yang sering terjadi dalam area zona yang sering aktif.  Dengan menggunakan sistem komputer tingkat aktifasi detektor yang ering muncul bisa terdeteksi dan termonitor dengan lebih baik untuk kemudian data trouble tersebut bisa sebagai data maintenance sebagai langkah perbaikan. Selengkapnya bisa Kontak 088296572573 untuk info lebih detail..Semoga bermanfaat !!!.
Smoke Detector dan Upgrade System AlarmSocialTwist Tell-a-Friend

Sunday, September 9, 2012

Perbaikan / Jasa Servis Fire Alarm System



Perbaikan / jasa servis fire alarm bisa dibagi dalam 3 bagian : yaitu perbaikan / service di sisi detektor, modul kontrol dan main control. Perbaikan / service sisi detektor dilakukan dengan cara test panas atau asap pada sisi detektor. Dengan menggunakan multitester kondisi detektor bisa diketahui apakah masih dalam keadaan baik atau sudah rusak alias sudah tidak bisa berfungsi sebagai detektor panas atau asap.Jenis perbaikan / servis yang sering dilakukan adalah karena gangguan permasalahan alarm dalam beberapa kasus seperti...
  • accumulation switch on/off yaitu kejadian terjadinya false alarm yang secara beruntun..attention switch, battery charge trouble, open loop, short circuit, earth fault
  • manual call point, open CKT trouble, card status abnormal, IDNet Fault, NAC trouble, loss of communication, communication failed, IDNet channel failure, overflor trouble

Perbaikan / servis pada modul control dilakukan dengan cara mengecek input dan output terminal modul.  Modul Controller terdiri atas beberapa bagian Module seperti zone control unit, circuit area point card, booster bateray charger, proteksi over current zone module .

Terminal input biasanya merupakan jalur kabel; zona detektor dan terkoneksi ke terminal input modul. Satu modul bisa mempunyai 2 input zona detektor. Dan output modul biasanya  difungsikan sebagai output yang nantinya berfungsi sebagai alarm atau bell peringatan saat terminal input modul aktif.



Dalam keadaan kebakaran terdeteksi, maka input modul akan terhubung secara koneksi kabel dan sinyak kebakaran ini akan diteruskan ke Main Control Fire Alarm untuk kemudian data proses dikirimkan kembali ke modul input output ( I/O ) untuk kemudian merespon input perintah dari Main Control FireAlarm sebagai aktifasi alarm bell. Modul I/O bisa dicontohkan dalam photo berikut. Dimana satu modul mempunyai terminal input ( detektor ), terminal output ( actuator ) dan pengolah sekaligus perintah ke terminal output.

Modul controller seperti digambar sebenarnya merupakan modul yang menerima input digital yaitu berupa input 1 dan 0 dari sinyak detektor. Dimana 1 adalah status aktif dan 0 adalah status pasif tidak adanya sinyal detektor. Setiap modul kontrol terhubung secara serial dengan unit control lain dan pada akhirnya akan terhubung ke Main Control Fire Alarm. Detektor akan memberikan sinyal 1 ke input terminal modul dan modul secara otomatis mengirimkan data input tadi untuk kemudian memproses status 1 aktif menjadi perintah alarm. perbaikan modul ini sangat tergantung pada software atau driver komunikasi yang bisa dimonitor lewat Main Control Fire Alarm.


Namun perkembangan teknologi selama ini telah mengubah sistem lama ini dengan dunia teknologi digital yang digabungkan dengan komputer. Dan banyak brand baru dalam teknologi alarm mengembangkan dan telah meluncurkan produk teknologi komputer sebagai pengendali fire alarm. Teknologi lama dengan lampu indikator di panel sudah tidak mewakili sepenuhnya kondisi kebakaran yang terjadi.
Kerusakan-kerusakan yang penulis selesaikan untuk produk fire alarm, biasanya dimulai dari tidak jelasnya wiring dan zona detektor  sehingga menyulitkan perbaikan saat terjadi kerusakan system alarm. Faktor karea atau zona kebakaran juga menjadi faktor sulitnya mempertahankan kualitas fire alarm system yang dimiliki. itulah mengapa indikator lamp pada panel berupa sinyal kedap-kedip tidak merupakan gambaran menyeluruh yang mampu menggambarkan kondisi kebakaran yang sebenarnya.

Alangkah baiknya dilakukan pengecekan rutin seperti yang dilakukan pada photo berikut.
Jika cara ini sudah rutin dilakukan maka sistem alarm akan tetap berfungsi dengan baik. Untuk selanjutnya perbaikan yang tak kalah penting lainnya adalah Main Control Fire Alarm. Sesungguhnya MCFA merupakan otak operasi pengolahan data input detektor dan meneruskan ke terminal output modul. Perbaikan MCFA juga tidak sesederhana yang dibayangkan. Perlu anda menguasai teknologi dasar pengolah data digital dan analog. 

Dewasa ini, teknologi komputer telah menggeser posisi Main Control dengan sebuah perangkat komputer yang mewakili sistem kebakaran yang sebenarnya.  Coba simak gambar modifikasi fire alarm sistem dengan modul sysmex lama dengan modul berteknologi digital dan melalui komputer.




Jasa Kontrak Servis Maintenance Fire Alarm dan hydrant

Kontrak servis atau maintenance kontrak dalam bidang fire alarm dan hydrant merupakan hal penting mengingat banyak kerusakan yang tidak ditangani secara serius dan bahkan tidak dilakukan service secara cepat dan oleh teknisi yang berpengalaman. 
Oleh karena itu jada kontrak servis baik bulanan atau tahunan seharusnya menjadi prioritas dalam menjaga kondisi perangkat fire alarm dan system hydrant selalu bekerja dalam keadaan optimal. Jasa kontrak servise bisa dilakukan dengan alasan pertimbangan kecakapan teknis dan effisiensi maintenance. 
Beberapa pekerjaan kontrak servis ( service) untuk fire alarm dan hydrant adalah bisa meliputi beberapa pilihan item seperti....
  • perbaikan card yang rusak atau tidak berfungsi dengan baik
  • penanganan kerusakan / troubleshooting atas false alarm yang sulit ditangani oleh user.
  • pencariaan kerusakan atau trace zona alarm yang bermasalah yang sering tidak dipahami seperti alarm semu, alarm schedule, alarm berulang dsb.
  • perawatan servis rutin panel dari kotoran debu, kerusakan karat dan gangguan lain di dalam panel MCFA dan panel pendukung. 
  • pengetesan rutin yang terjadwal baik test alarm, simulasi alarm, warning test, general test alarm, dan simulasi kebakaran 
  • trainning berkala operasional panel alarm yang aman dan handling problem alarm temporary 
  • pendataan kondisi mingguan atas kejadian kerusakan, perbaikan, perawatan, dalam bentuk laporan mingguan, bulanan secara profesional.
  • Penambahan sistem kontrol remote untuk mengirimkan otomatis gangguan alarm yang muncul, dan melaporkan gejala kerusakan secara otomatis. 
  • Melakukan perawatan servis rutin atas kondisi flow switch, pompa hydrant, jalur kabel, gangguan kelistrikan alarm dan sistem hydrant.
  • Melakukan pemantauan dan melakukan perbaikan servis secepatnya atas ketidaknormalan system hydrant  dan melakukan perbaikan baik panel kontrol ataupun elektronik sensor dan rangkaian elektronik. 
  • Lebih detail.. silahkan kontak ke 088296572573... (WA)

Informasi Kontrak Servis / Maintenance  :
- KONTRAK SERVIS MAINTENANCE  FIRE ALARM MCFA bisa Kontak 088296572573 untuk info lebih detail   .. Klik Disini !! 


Artikel terkait
- Kerusakan Fire Alarm
- Perawatan Sistem dan Panel Fire Alarm 
Upgrade Sistem Fire Alarm ke Komputer
Perbaikan Fire Alarm Rusak
Warning Emergency System by GSM /GPRS
Perbaikan / Jasa Servis Fire Alarm System SocialTwist Tell-a-Friend