Saturday, July 14, 2007

Diesel Pump Hydrant dan Sensor Pengendali




Diesel pump merupakan salah satu pompa yang digunakan dalam instalasi fire hydrant. Pompa ini bekerja secara otomatis atau manual sesuai dengan sistem kontrol yang dibuat dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan yang dirancang sebelumnya . Beberapa pompa yang digunakan untuk instalasi fire hydrant maupun instalasi sistem sprinkler yaitu electric pump, diesel pump dan jockey pump dikendalikan oleh sebuah panel kontrol lokal dengan beberapa warning light untuk indikator gejala abnormal atau kerusakan yang terjadi sewaktu-waktu. Dan bisa dimonitor dari control room. Beberapa sensor ditambahkan dan hasil pengukuran dikirimkan ke ruang kontrol.

Untuk mendapatkan performance diesel pump yang baik maka diperlukan perangkat sensor yang akan mendeteksi tingkat tekanan, temperatur, rpm meter, ampere dan tegangan aki yang selalu memonitor dan mengontrol gejala abnormal yang terjadi. Beberapa perangkat kontrol bisa dibuat sebagai antisipasi kerusakan yang bisa saja terjadi sebagai akibat dari :

1. tegangan baterai aki yang tidak baik
2. temperatur oli yang melampaui batas operasi kinerja mesin
3. tekanan oli yang tidak stabil
4. rpm meter yang tidak terpasang, rusak atau belum terpasang.

Sehingga perlu dibuat kontrol monitoring tambahan pada panel berupa :
1. penunjuk warning light tekanan oli  / warning light oil pressure.
2. penunjuk RPM engine
3. penunjuk over temperatur berupa warning light / warning light over temperatur
4. VDO oil pressure
5. penunjuk warning light tegangan aki



Fungsi diesel pump sebagai backup atau menggantikan kinerja dari pompa utama / electric pump saat terjadi pemadaman listrik dari  (Perusahaan Listrik Negara). Cara kerja diesel pump untuk memompa air dari reservoir menuju jaringan pipa sehingga air yang bertekanan tinggi dapat digunakan untuk memadamamkan kebakaran. Untuk itu spesifikasi diesel pump untuk fire hydrant harus memenuhi syarat yang telah ditetapkan sehingga untuk memadamkan kebakaran dapat diaktisi dengan optimal.

Untuk spesifikasi diesel pump untuk fire hydrant supaya berjalan dengan baik harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. Type pompa yang digunakan spesifikasi diesel pump untuk fire hydrant yaitu centrifugal end suction dan memiliki kapasitas yang mampu menghasilkan air 2850 L/menit. Untuk Head pompa ini memiliki 85 m untuk fire hydrant. Spesifikasi diesel pump untuk fire hydrant putaran pompa 2900 rpm dan memiliki daya lebih kurang 90 HP. Sistem coupling pada spesifikasi diesel untuk fire hydrant yaitu direct connected (disambung langsung) dan pastinya untuk type engine dengan diesel.


Jumlah pompa ini yang dibutuhkan untuk spesifikasi diesel pump untuk fire hydrant cukup membutuhkan satu (1) unit beserta dengan control panelnya untuk sebagai backup pompa utama ketika tidak aktif. Power dari pompa yang dibutuhkan antara lain accu 24 volt, 80 amp, 2 buah type maintenance free.

Spesifikasi diesel Pump yang disarankan

Untuk lebih detail mengenai spesifikasi diesel pump untuk fire hydrant yang disarankan supaya instalasi fire hydrant dapat berjalan dengan baik antara lain:
  • Type pompa :   Centrifugal End Sucti
  • Kapasitas : 2850 L/men
  • Head pompa : 85 m
  • Putaran pompa : 2.900 rpm
  • Type Engine : Diesel
  • Putaran : 2.900 rpm
  • Sistem Coupling : Direct Connected
  • Daya : lebih kurang 90 HP
  • Jumlah : 1 (satu) unit
  • Power : Accu 24 volt, 80 Amp, 2 buah type maintenance  free, Lengkap dengan Panel Kontrol Engine Fire Pump
Pembuatan Panel Kontrol Monitoring  Pompa

Panel kontrol dan monitor pompa biasanya meliputi beberapa fungsi start, stop, dan trip. Dan sering tidak dilengkapi dengan panel pengukuran terhadap kerusakan yang terjadi sebagai antisipasi gagalnya operasi pompa akibat tegangan baterai aki, temperatur oli yang melampaui batas operasi kinerja mesin, dan  tekanan oli yang tidak sesuai range kerja yang diharapkan.


Untuk antisipasi kegagalan operasi maka dibutuhkan sensor pengendali yang perlu dipasangkan pada mesin dan beberapa indikator warning light pada panel dengan menggunakan modul microcontroller seperti dalam wiring berikut.


Semoga bermanfaat !!
Diesel Pump Hydrant dan Sensor Pengendali SocialTwist Tell-a-Friend

Wednesday, July 11, 2007

Peralatan Utama Hydrant dan Fungsinya



PERALATAN UTAMA DAN FUNGSI

1.  SISTEM HIDRAN
Sistem hidran terdiri dari :
a. Wet Riser System : Seluruh instalasi pipa hydrant berisikan air bertekanan dengan tekanan air selalu    dijaga pada tekanan yang relatif tetap.
b. Dry Riser System : Seluruh instalasi pipa hydrant tidak berisikan air bertekanan, peralatan penyedia air akan mengalirkan air secara otomatis jika katup selang kebakaran dibuka.
Pada umumnya gedung bertingkat menggunakan sistim Wet Riser.
Pada sistem dilengkapi Fire Brigade Connection yang diletakkan diluar bangunan.

Pompa kebakaran terdiri dari Electric Pump, Diesel Pump , Jockey Pump. Dengan prinsip kerja seperti berikut :
  • Apabila tekanan didalam pipa menurun, maka secara otomatis Jockey pump akan bekerja untuk menstabilkan tekanan air didalam pipa.
  • Jika tekanan terus menurun (misal akibat penggunaan salah satu hydrant) maka pompa kebakaran utama akan bekerja dan otomatis pompa jockey berhenti.
  • Apabila pompa kebakaran utama gagal bekerja setelah 10 detik kemudian pompa cadangan pompa diesel secara otomatis akan bekerja.
  • Jika kedua pompa tersebut gagal bekerja, alarm akan segera berbunyi dengan nada yang berbeda dengan bunyi alarm sistim, untuk memberi tahukan kepada operator akan adanya gangguan.
  • Sistim bekerja pompa Fire Hydrant adalah Start otomatis dan Mati secara Manual
2. Pressure Switch : Alat kontrak yang bekerja akibat perubahan tekanan.
3. Manometer : Alat untuk membaca tekanan. Manometer bisa dibuat dalam bentuk layar LCD dan rangkaian microcontroller yang menampilkan data tekanan dan pemilihan tekanan yang dibutuhkan atau diesesuaikan dengan spesifikasi kerja unit hydrant.

4. Time delay relay : Alat relay yang bekerja berdasarkan seting waktu yang sudah ditentukan.
5. Safety valve : Alat pelepas tekanan lebih
6. Pressure Reducing Valve : Alat pembatas tekanan
7. Fire House Cabinet ( FHC ) : Adalah box hydrant yang berfungsi untuk memancarkan air melalui hose dan nozzle, dipasang pada setiap lantai sebanyak 1 FHC untuk setiap kelipatan 800 m2.

 
2. SISTEM SPRINKLE
Sistem Sprinkle terdiri dari :
a. Wet Riser System : Seluruh instalasi pipa sprinkler berisikan air bertekanan dengan tekanan air selalu dijaga pada tekanan yang relatif tetap.
b. Dry Riser System : Seluruh instalasi pipa sprinkler tidak berisikan air bertekanan, peralatan penyedia air akan mengalirkan air secara otomatis jika instalasi fire alarm memerintahkannya.
Pada umumnya gedung bertingkat menggunakan sistim Wet Riser.
Pada sistem dilengkapi Fire Brigade Connection yang diletakkan diluar bangunan.

Peralatan utama dan fungsi
a. Pompa kebakaran terdiri dari Electric Pump, Diesel Pump & Jockey Pump.
Apabila tekanan didalam pipa menurun, maka secara otomatis Jockey pump akan bekerja untuk menstabilkan tekanan air didalam pipa.
Jika tekanan terus menurun (misal glass bulb pada kepala sprinkler pecah) maka pompa kebakaran utama akan bekerja dan otomatis pompa jockey berhenti.
Apabila pompa kebakaran utama gagal bekerja setelah 10 detik, kemudian pompa cadangan Diesel secara otomatis akan bekerja.
Jika kedua pompa tersebut gagal bekerja ( apa saja penyebab kegagalan teknis pompa  sehingga pompa tidak bekerja ? --- lihat pada bagian berikut  ), alarm akan segera berbunyi dengan nada yang berbeda dengan bunyi alarm sistim, untuk memberi tahukan kepada operator akan adanya gangguan ke layar komputer atau panel control lokasi kebakaran secara real dan transparant. Bagaimana membuat sistem kontrol yang transparat dan real time ke layar komputer ? Silahkan ke link berikut .
Sistim bekerja pompa Fire Hydrant adalah “Start otomatis” dan “Mati secara Manual”.

Pada saat pompa kebakaran utama bekerja, wet alarm valve akan terbuka dan segera membunyikan alarm gong. Aliran didalam pipa cabang akan memberi indikasi pada flow switch yang terpasang pada setiap cabang, dikirim ke panel fire alarm untuk membunyikan alarm pada lantai bersangkutan.

http://alfaperkasaengineering.com/firealarm.htm 

b. Pressure Switch : Alat kontrak yang bekerja akibat perubahan tekanan.
c. Manometer : Alat untuk membaca tekanan
d. Time delay relay : Alat relay yang bekerja berdasarkan seting waktu yang sudah ditentukan.
e. Safety valve : Alat pelepas tekanan lebih
f. Pressure Reducing Valve : Alat pembatas tekanan
g. Kepala Sprinkler (Head Sprinkler) : Alat pemancar air yang bekerja setelah pecahnya bulb akibat panas yang ditimbulkan oleh kebakaran. Ukuran kepala sprinker 15 mm, kepadatan pancaran 5 mm/mnt, area kerja maks. 144 m2, laju aliran 725 lt/mnt dan setiap katup kendali jumlah maks. adalah 1.000 buah kepala sprinkler.


Semoga bermanfaat !!

Peralatan Utama Hydrant dan Fungsinya SocialTwist Tell-a-Friend

Saturday, June 30, 2007

Centrifugal Pump Vergiano




New Verganio Pump adalah salah satu jenis pompa centrifugal type end suction yang di desain dua bentuk, yaitu : jenis monoblok dan jenis long kopel ( bearing housing ) . New verganio memiliki banyak ukuran dan beberapa jenis material pompa, yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan.

Performance New Verganio Pump :
• Maks. Capasity : 1400 m3/ h
• Maks. Total Head : 150 meter
• Maks. Pressure : 10 Bar
• Maks. Temperature : 140 Deg Celcius
• Min. Temperature : - 20 Deg Celcius

Material Pompa New Verganio Pump :
• Casing : Cast iron atau Stainless steel 316
• Impeller : Cast iron atau Stainless steel 316
• Shaft : Carbon steel atau Stainless steel 316
• Sealling : Mechanical seal atau Gland packing

Aplikasi penggunaan New Verganio Pump :
• Transfer water
• Chiller
• Boiler
• Marine
• High rise building
• Chemical Industry
• Petrochemical industry
• Waste water treathment
• extile
• Automotive
• Paint and Ink
• Dll

Semoga bermanfaat !!
Centrifugal Pump VergianoSocialTwist Tell-a-Friend

Standart Perancangan Fire Alarm dan Sistem Hydrant

INSTALASI  SISTEM FIRE ALARM
I.  PERATURAN DAN STANDARD
    Peraturan :
1.  Peraturan Umum Instalasi Listri ( PUIL )
2.   Panduan Pemasangan Sistem Deteksi Kebakaran pada Bangunan Rumah dan Gedung, Dep Kimpraswil
3.   Peraturan Pemadam Kebakaran RI
4.    SNI 03-3985-2000 tentang Sistem Deteksi Kebakaran
Standard Pemasangan :
1.  Detektor Asap  : 70 – 90 m2/ detector
2.  Detektor Panas : 30 – 35 m2/ detector
3. Titik Panggil Manual : dekat setiap jalan keluar
                               
II  PERALATAN
Peralatan Fire Alarm terdiri dari beberapa bagian sbb :
1.  Panel Kontrol kebakaran ( MCFA ), beberapa orang menyebut Fire Indicator Panel atau Fire Alarm Panel. Berfungsi memproses semua indikasi yang diterima dari alat deteksi ( detector ) baik detektor asap, detektor suku, detektor gas, detektor flame dsb dan akan memberikan indikasi kepada operator dengan nyala lampu indicator ( Announciator Panel ) dan bunyi Alarm bel / Sirine elektronik. Produk MCFA bisa dipasang dalam satu workstation melalui jaringan komputer atau bisa juga terhubung dengan beberapa unit komputer secara terpisah dengan melalui penambahan hardware serta konfigurasi perangkat hardware dan software.

2. Detektor Panas ( Fixed Temperatur Detector ), berfungsi memberikan indikasi apabila temperature sekitarnya telah mencapai suatu batas tertentu, yaitu 62C
3.       Detektor Panas ( Combination Fixed Temperatur & Rate of Rise Detector ), Selain berfungsi pada item 2, detector ini juga akan mengindikasikan alarm apabila dalam 30 detik terjadi kenaikan temperatur sebesar 30 C
4.       Detektor Asap ( Smoke Detector ), akan memberikan indikasi apabila asap disekitarnya mencapai konsentrasi tertentu
5.       Titik panggil manual ( Break Glass Manual Station ), akan memberikan indikasi apabila kaca pelindungnya pecah secara manual sehingga kontak didalamnya terhubung
6.       Bel Tanda Bahaya ( Alarm Bell ), akan memberikan indikasi sesuai perintah panel control terhubung
7.       Alarm Gong dipasang pada Main Control Valve ( MCV ), akan mem,berikan indikasi apabila ada aliran air di dalam pipa Sprinkler.
8.       Flow Switch ( Branch Control Valve, BCV ), akan Bekerja  apabila ada aliran air di dalam pipa Sprinkler
Penempatan Peralatan :
1.       Panel Kontrol Kebakaran ( MCFA ) ditempatkan di Ruang Kontrol
2.       Detektor panas ditempatkan pada : Area Toko, lobby dan Office
3.       Detektor Asap ditempatkan pada : Gudang, Lift Lobby, Ruang Kontrol, Ruang mesin Lift, Tangga, Ruang Panel Listrik dan Trafo, Ruang Pompa
4.       Titik Panggil Manual, ditempatkan pada Hydrant Box, atau dekat jalan keluar, dengan jarak maksimum 30 m
5.       Bell tanda bahaya ditempatkan di dalam ruang took, sehingga sedemikian rupa pada saat berbunyi akan menimbulkan suara tidak kurang dari 90 dB
6.       Alarm Gong ditempatkan di Ruang Pompa, sedemikian rupa sehingga pada saat Sprinkler bekerja akan berbunyi dan menimbulkan kuat suara tidak kurang dari 90 dB
7.       Flow Switch ditempatkan di Shaft Pipa Sprinkler tiap lantai . Akan bekerja apabila ada kepala sprinkler di lantai tersebut pecah.
III.                 SUMBER LISTRIK
Mengingat fungsi system ini sangat penting, maka catu daya bagi peralatan ini dihubungkan pada bagian DARURAT, dengan kata lain alat ini tetap bias bekerja  apabila catu daya PLN mengalami gangguan, pelayanan akan di suplai dari Genset.
Selain sumber dari PLN dan Genset, peralatan ini harus mempunyai catu daya dari UPS yang mampu untuk mensuplai daya untuk semua peralatan minimal 45 menit.
IV.                INTEGRASI DENGAN PERALATAN PEMADAM KEBAJKARAN
Secara garis besar, peralatan Fire Alarm bekerja sbb :
1.       Lantai dimana detector mendeteksi kebakaran, maka MCFA akan memberikan indikasi secara visual yang menunjukkan zone dimana detector tersebut berada, dan buzzer akan berbunyi
2.       Apabila dalam kurun waktu tertentu ( sesuai Setting , missal 5 menit ), tidak dilakukan reset, maka alarm yang berada di lantai tersebut akan berbunyi.
3.       Apabila dalam kurun waktu tertentu ( sesuai Setting, missal 5 menit ) setelah lantai dimana alarm tersebut berbunyi, maka akan terjadi General Alarm, dimana seluruh alarm di gedung tersebut akan berbunyi.
4.       Pada saat general alarm ini :
-          Daya listrik dari panel LVSB secara otomatis di cut off, sehingga aliran listrik padam, dan daya listrik diambil alih oleh Genset, yang hanya menyuplai jalur Emergensi
-          Secara bersamaan, Lift menuju ke lantai dasar dan membuka. Hanya lift untuk kebakaran yang diijinkan dioperasikan. Pressurized Fan yang terinstal di tangga kebakaran berfungsi

Standart Perancangan Fire Alarm dan Sistem HydrantSocialTwist Tell-a-Friend

Saturday, May 26, 2007

Design Gondola

What we do on Gondola Project ?

When you are not familiar with gondola that was any technical aspect related in your design . What is that thing ?

Alternatively you must count first the total load, application, and system used. Usually the gondola system actuator can divide into mechanical actuator with gear box or motor and the other by hydraulic system. List of equipment are related into electrical and mechanical already knows for us.

So, here is the thing you must thing for gondola construction :
a. How many of Watt of electricity you used for ?
b. See Total cost of your project. This related to your efficiencies .
c. How to maintenance of your machine ?
d. If you use from rental company, count your time for order .
e. Thing into other alternative machine beside of gondola with same application . for example , you
can use mobile gondola for rental. I give detail what kind matter you must prepare for your gondola
as bellow ,

Your specification tool involved are :
a. Construction Support
b. Hydraulic Pump ability
c. Pipe for oil pump flow
d. Hydraulic Pack
e. Induction motor 3 phase
f. Electrical Control
g. Sprocket
h. Chain
i. Shaft.


Design GondolaSocialTwist Tell-a-Friend

Saturday, May 5, 2007

Otomatisasi Produksi


Terimakasih untuk permohonan Pembuatan Otomatisasi
Mesin Produksi Kue Semprong dari :
samudin [mailto:samudin@pelangi21.com]

berikut :

Pak Jaka,
lampiran adalah gambar proses pembuatan kue semprong.
1. bahan /adonan yang siap dipakai
2. pengisian bahan ke plat panggang, dosis yg dituangkan harus tepat supaya tidak luber.
3. ditaruh diatas panggang gas. timernya kira2 bisa 3menit kalau kondisi sudah panas dan tergantung besar kecilnya setelan api. pada saat panggang harus sering dibalik supaya tidak hangus sebelah.
4. kelebihan bahan yang dituang butir 2 akan keluar ke pinggir dan akan menjadi arang. arang ini perlu dikerok/dibuang.
5. bahan yang sudah matang kira2 warnanya seperti ini. bila sudah matang, maka kuenya siap dilepas dari pelatnya. perlu diketahui bahwa biasanya kuenya akan menempel pada sisi pelat dimana pertama kali kita menuang bahan ke atasnya.
6. pelepasan bahan menggunakan tangan dalam kondisi panas.
7. bahan kue yg matang setelah dilepas akan mengeras dalam kira2 10detik, makanya setelah dilepas dari pelatnya harus cepat2 digulung atau dilipat. gulungnya masih pakai tangan.
8. kue semprong yg sudah selesai digulung.
9. kue matang yang sedang dilipat menjadi 1/4 lingkaran. setelah saya lihat prosesnya, maka yang paling banyak buang waktunya adalah pada saat panggang, sehingga orang yang gulung sering menunggu hasil panggang. supaya bisa lebih efisien maka alat panggangnya harus diperbanyak
dan dikontrol secara otomatis untuk:
1. temperaturnya pada kedua sisi pelat.
2. lamanya panggang diatur timer.
3. jumlah pelat panggang diperbanyak.
4. kerok dan lepas dari pelat secara otomatis.
5. utk tugas gulung / lipat kelihatannya masih butuh tenaga manusia.
tolong berikan konsep dan biayanya.
terima kasih
ahong

Berikut design sesuai yang diinginkan :
Mengenai konsep yang dibutuhkan, berikut saya coba berikan secara proses kerja dan problem yang harus diselesaikan :

Pekerjaan yang akan dilakukan adalah :
1. Modifikasi tempat menuang adonan.
Saya berencana untuk memodifikasi secara otomatis atau semi otomatis cara menuang
adonan kedalam tempat pemanasan. Hal tersebut berdasar bahwa panas tidak bisa rata
sehingga bagian tengah adonan lebih hitam.


Bahan terdiri atas lempengan stanless steel berbentuk kerucut atau silinder yang tengahnya
berlubang sesuai keinginan, dimaksudkan agar proses penuanngan lebih merata. dan hasil
lebih bagus.


2. Modifikasi dan design Volume dan Proses Tuang dari adonan. Hal ini agar selama proses penuangan dilakukan full otomatis dan secara kuantitas lebih banyak. Bahan yang diperlukan berupa silinder / piston pneumatik, sistem mekanik, dan kontrol elektrik.

3. Modifikasi dan Design pemanasan yang meliputi :
3.1. Proses kontrol elektrikal, yang meliputi kontrol temperatur, pemerata
panas, waktu pemanasan.
alat yang diperlukan dapat meliputi ,
- timer
- Thermocouple / sensor panas dan elektronik.
- relay
- Valve kontrol panas.
- MCCB
- Terminal Blok
- Kabel Shcoen dan kabel.
- Box Panel
3.2. Proses kontrol mekanikal yang meliputi,
- proses penuangan
- proses pemerataan panas
- proses pelepasan kue

Secara gambar teknis akan saya percepat dalam waktu dekat.
Persoalan lain yang muncul akan tetap saya eliminasi sekecil mungkin.
Gambaran lain diluar konsep ini sewaktu waktu bisa dibicarakan lagi sesuai kebutuhan.
Otomatisasi ProduksiSocialTwist Tell-a-Friend

Smart Building System

Smart building adalah sebuah tindakan perencanaan dan pembuatan pengendalian - monitoring seluruh perangkat gedung  yang terintegrasi untuk tujuan otomatisasi demi terlaksananya effisiensi energi. Smart building mempunyai beberapa keuntungan dari segi pengendalian dan monitoring unit bersangkutan. Baik dengan pengendalian sistem komputer ataupun dengan perangkat microcontroller.        







Smart Building System SocialTwist Tell-a-Friend