Saturday, June 30, 2007

Standart Perancangan Fire Alarm dan Sistem Hydrant

INSTALASI  SISTEM FIRE ALARM
I.  PERATURAN DAN STANDARD
    Peraturan :
1.  Peraturan Umum Instalasi Listri ( PUIL )
2.   Panduan Pemasangan Sistem Deteksi Kebakaran pada Bangunan Rumah dan Gedung, Dep Kimpraswil
3.   Peraturan Pemadam Kebakaran RI
4.    SNI 03-3985-2000 tentang Sistem Deteksi Kebakaran
Standard Pemasangan :
1.  Detektor Asap  : 70 – 90 m2/ detector
2.  Detektor Panas : 30 – 35 m2/ detector
3. Titik Panggil Manual : dekat setiap jalan keluar
                               
II  PERALATAN
Peralatan Fire Alarm terdiri dari beberapa bagian sbb :
1.  Panel Kontrol kebakaran ( MCFA ), beberapa orang menyebut Fire Indicator Panel atau Fire Alarm Panel. Berfungsi memproses semua indikasi yang diterima dari alat deteksi ( detector ) baik detektor asap, detektor suku, detektor gas, detektor flame dsb dan akan memberikan indikasi kepada operator dengan nyala lampu indicator ( Announciator Panel ) dan bunyi Alarm bel / Sirine elektronik. Produk MCFA bisa dipasang dalam satu workstation melalui jaringan komputer atau bisa juga terhubung dengan beberapa unit komputer secara terpisah dengan melalui penambahan hardware serta konfigurasi perangkat hardware dan software.

2. Detektor Panas ( Fixed Temperatur Detector ), berfungsi memberikan indikasi apabila temperature sekitarnya telah mencapai suatu batas tertentu, yaitu 62C
3.       Detektor Panas ( Combination Fixed Temperatur & Rate of Rise Detector ), Selain berfungsi pada item 2, detector ini juga akan mengindikasikan alarm apabila dalam 30 detik terjadi kenaikan temperatur sebesar 30 C
4.       Detektor Asap ( Smoke Detector ), akan memberikan indikasi apabila asap disekitarnya mencapai konsentrasi tertentu
5.       Titik panggil manual ( Break Glass Manual Station ), akan memberikan indikasi apabila kaca pelindungnya pecah secara manual sehingga kontak didalamnya terhubung
6.       Bel Tanda Bahaya ( Alarm Bell ), akan memberikan indikasi sesuai perintah panel control terhubung
7.       Alarm Gong dipasang pada Main Control Valve ( MCV ), akan mem,berikan indikasi apabila ada aliran air di dalam pipa Sprinkler.
8.       Flow Switch ( Branch Control Valve, BCV ), akan Bekerja  apabila ada aliran air di dalam pipa Sprinkler
Penempatan Peralatan :
1.       Panel Kontrol Kebakaran ( MCFA ) ditempatkan di Ruang Kontrol
2.       Detektor panas ditempatkan pada : Area Toko, lobby dan Office
3.       Detektor Asap ditempatkan pada : Gudang, Lift Lobby, Ruang Kontrol, Ruang mesin Lift, Tangga, Ruang Panel Listrik dan Trafo, Ruang Pompa
4.       Titik Panggil Manual, ditempatkan pada Hydrant Box, atau dekat jalan keluar, dengan jarak maksimum 30 m
5.       Bell tanda bahaya ditempatkan di dalam ruang took, sehingga sedemikian rupa pada saat berbunyi akan menimbulkan suara tidak kurang dari 90 dB
6.       Alarm Gong ditempatkan di Ruang Pompa, sedemikian rupa sehingga pada saat Sprinkler bekerja akan berbunyi dan menimbulkan kuat suara tidak kurang dari 90 dB
7.       Flow Switch ditempatkan di Shaft Pipa Sprinkler tiap lantai . Akan bekerja apabila ada kepala sprinkler di lantai tersebut pecah.
III.                 SUMBER LISTRIK
Mengingat fungsi system ini sangat penting, maka catu daya bagi peralatan ini dihubungkan pada bagian DARURAT, dengan kata lain alat ini tetap bias bekerja  apabila catu daya PLN mengalami gangguan, pelayanan akan di suplai dari Genset.
Selain sumber dari PLN dan Genset, peralatan ini harus mempunyai catu daya dari UPS yang mampu untuk mensuplai daya untuk semua peralatan minimal 45 menit.
IV.                INTEGRASI DENGAN PERALATAN PEMADAM KEBAJKARAN
Secara garis besar, peralatan Fire Alarm bekerja sbb :
1.       Lantai dimana detector mendeteksi kebakaran, maka MCFA akan memberikan indikasi secara visual yang menunjukkan zone dimana detector tersebut berada, dan buzzer akan berbunyi
2.       Apabila dalam kurun waktu tertentu ( sesuai Setting , missal 5 menit ), tidak dilakukan reset, maka alarm yang berada di lantai tersebut akan berbunyi.
3.       Apabila dalam kurun waktu tertentu ( sesuai Setting, missal 5 menit ) setelah lantai dimana alarm tersebut berbunyi, maka akan terjadi General Alarm, dimana seluruh alarm di gedung tersebut akan berbunyi.
4.       Pada saat general alarm ini :
-          Daya listrik dari panel LVSB secara otomatis di cut off, sehingga aliran listrik padam, dan daya listrik diambil alih oleh Genset, yang hanya menyuplai jalur Emergensi
-          Secara bersamaan, Lift menuju ke lantai dasar dan membuka. Hanya lift untuk kebakaran yang diijinkan dioperasikan. Pressurized Fan yang terinstal di tangga kebakaran berfungsi

Standart Perancangan Fire Alarm dan Sistem HydrantSocialTwist Tell-a-Friend

Saturday, May 26, 2007

Design Gondola

What we do on Gondola Project ?

When you are not familiar with gondola that was any technical aspect related in your design . What is that thing ?

Alternatively you must count first the total load, application, and system used. Usually the gondola system actuator can divide into mechanical actuator with gear box or motor and the other by hydraulic system. List of equipment are related into electrical and mechanical already knows for us.

So, here is the thing you must thing for gondola construction :
a. How many of Watt of electricity you used for ?
b. See Total cost of your project. This related to your efficiencies .
c. How to maintenance of your machine ?
d. If you use from rental company, count your time for order .
e. Thing into other alternative machine beside of gondola with same application . for example , you
can use mobile gondola for rental. I give detail what kind matter you must prepare for your gondola
as bellow ,

Your specification tool involved are :
a. Construction Support
b. Hydraulic Pump ability
c. Pipe for oil pump flow
d. Hydraulic Pack
e. Induction motor 3 phase
f. Electrical Control
g. Sprocket
h. Chain
i. Shaft.


Design GondolaSocialTwist Tell-a-Friend

Saturday, May 5, 2007

Otomatisasi Produksi


Terimakasih untuk permohonan Pembuatan Otomatisasi
Mesin Produksi Kue Semprong dari :
samudin [mailto:samudin@pelangi21.com]

berikut :

Pak Jaka,
lampiran adalah gambar proses pembuatan kue semprong.
1. bahan /adonan yang siap dipakai
2. pengisian bahan ke plat panggang, dosis yg dituangkan harus tepat supaya tidak luber.
3. ditaruh diatas panggang gas. timernya kira2 bisa 3menit kalau kondisi sudah panas dan tergantung besar kecilnya setelan api. pada saat panggang harus sering dibalik supaya tidak hangus sebelah.
4. kelebihan bahan yang dituang butir 2 akan keluar ke pinggir dan akan menjadi arang. arang ini perlu dikerok/dibuang.
5. bahan yang sudah matang kira2 warnanya seperti ini. bila sudah matang, maka kuenya siap dilepas dari pelatnya. perlu diketahui bahwa biasanya kuenya akan menempel pada sisi pelat dimana pertama kali kita menuang bahan ke atasnya.
6. pelepasan bahan menggunakan tangan dalam kondisi panas.
7. bahan kue yg matang setelah dilepas akan mengeras dalam kira2 10detik, makanya setelah dilepas dari pelatnya harus cepat2 digulung atau dilipat. gulungnya masih pakai tangan.
8. kue semprong yg sudah selesai digulung.
9. kue matang yang sedang dilipat menjadi 1/4 lingkaran. setelah saya lihat prosesnya, maka yang paling banyak buang waktunya adalah pada saat panggang, sehingga orang yang gulung sering menunggu hasil panggang. supaya bisa lebih efisien maka alat panggangnya harus diperbanyak
dan dikontrol secara otomatis untuk:
1. temperaturnya pada kedua sisi pelat.
2. lamanya panggang diatur timer.
3. jumlah pelat panggang diperbanyak.
4. kerok dan lepas dari pelat secara otomatis.
5. utk tugas gulung / lipat kelihatannya masih butuh tenaga manusia.
tolong berikan konsep dan biayanya.
terima kasih
ahong

Berikut design sesuai yang diinginkan :
Mengenai konsep yang dibutuhkan, berikut saya coba berikan secara proses kerja dan problem yang harus diselesaikan :

Pekerjaan yang akan dilakukan adalah :
1. Modifikasi tempat menuang adonan.
Saya berencana untuk memodifikasi secara otomatis atau semi otomatis cara menuang
adonan kedalam tempat pemanasan. Hal tersebut berdasar bahwa panas tidak bisa rata
sehingga bagian tengah adonan lebih hitam.


Bahan terdiri atas lempengan stanless steel berbentuk kerucut atau silinder yang tengahnya
berlubang sesuai keinginan, dimaksudkan agar proses penuanngan lebih merata. dan hasil
lebih bagus.


2. Modifikasi dan design Volume dan Proses Tuang dari adonan. Hal ini agar selama proses penuangan dilakukan full otomatis dan secara kuantitas lebih banyak. Bahan yang diperlukan berupa silinder / piston pneumatik, sistem mekanik, dan kontrol elektrik.

3. Modifikasi dan Design pemanasan yang meliputi :
3.1. Proses kontrol elektrikal, yang meliputi kontrol temperatur, pemerata
panas, waktu pemanasan.
alat yang diperlukan dapat meliputi ,
- timer
- Thermocouple / sensor panas dan elektronik.
- relay
- Valve kontrol panas.
- MCCB
- Terminal Blok
- Kabel Shcoen dan kabel.
- Box Panel
3.2. Proses kontrol mekanikal yang meliputi,
- proses penuangan
- proses pemerataan panas
- proses pelepasan kue

Secara gambar teknis akan saya percepat dalam waktu dekat.
Persoalan lain yang muncul akan tetap saya eliminasi sekecil mungkin.
Gambaran lain diluar konsep ini sewaktu waktu bisa dibicarakan lagi sesuai kebutuhan.
Otomatisasi ProduksiSocialTwist Tell-a-Friend

Smart Building System

Smart building adalah sebuah tindakan perencanaan dan pembuatan pengendalian - monitoring seluruh perangkat gedung  yang terintegrasi untuk tujuan otomatisasi demi terlaksananya effisiensi energi. Smart building mempunyai beberapa keuntungan dari segi pengendalian dan monitoring unit bersangkutan. Baik dengan pengendalian sistem komputer ataupun dengan perangkat microcontroller.        







Smart Building System SocialTwist Tell-a-Friend

Saturday, April 28, 2007

Backup / Standby Baterai Charger

Baterai charger merupakan perangkat elektronic yang berfungsi sebagai charger perangkat baterai / aki /  accu. Perangkat charger  akan bekerja saat tegangan baterai tidak lagi memenuhi standart tegangan dc yang mampu disuplai oleh aki. Dan akan berhenti untuk charging setelah tegangan aki memenuhi capacity yang diharapkan. Dibutuhkan beberapa sensor untuk mendeteksi tegangan, arus, temperatur. Sensor-sensor ini akan dipergunakan sebagai pengambil data yang diukur dan bisa dijadikan pedoman tentang pembuatan sistem proteksi baterai dari kerusakan akibat short circuit, overcurrent, atau overtemperatur. 

 Baterai charger dilengkapi dengan lampu indikator posisi atau status yaitu dibagi menjadi status charging dan status full yang akan melibatkan aktifasi perangkat lain seperti kontaktor atau relay ( sesuai kapasitas ).

Backup / Standby Baterai ChargerSocialTwist Tell-a-Friend

Bursa Industri Di Tangerang

Berikut kesempatan untuk bekerjasama dengan perusahaan di daerah Tangerang :
http://ptheraeus.indonetwork.net/profile/pt-heraeus-indonesia.htm
Bursa Industri Di TangerangSocialTwist Tell-a-Friend

Saturday, April 14, 2007

Plant Services


Zero-backlog maintenance is in your future. It’s the state of optimal reliability in which more than 80% of work is proactive. It identifies and schedules the right work at the right time far into the future. The maintenance world defines backlog as the amount of maintenance work in labor hours in a specific status before it is scheduled. Zero-backlog maintenance changes the way you’ll view and manage maintenance.
Plant ServicesSocialTwist Tell-a-Friend