Friday, November 8, 2019

gsm level charging batterai microcontrol

Proses pengisian aki yang sering disebut dalam istilah charging mempunyai 3 macam tahapan kondisi
charging. Pertama adalah bulk charge. Kedua absorption charge dan ketiga float charge. Ketiganya akan membentuk sebuah  charger dengan tingkat charging bernama smart charging. Dimana kecederungan smart charging ini akan berkaian dengan proteksi overcharge dan sistem charging yang effisien. Bulk charger adalah charging yang dikondisikan dimana tegangan dan ampere tertinggi adalah harga level tegangan yang dipergunakan pada kondisi resistance internal baterai sebesar NOL atau diabaikan.


Pada bulk charger, tidak perlu dikawatirkan mengenai persoalan overcharging karena tegangan baterai tidak dikondisikan pengisian full. Absorption charging adalah kondisi proses charging yang memonitor tegangan dan resistance dimana setelah tegangan mencapai level 80%, tegangan charging akan dipertahankan pada kondisi stabil dengan memperkecil arus charging sehinaga kecil kemungkinan terjadi overheating. Waktu proses charging pada level tegangan 80% ini akan lebih lama dibanding dengan sebelumnya. Kondisi ketiga Float charge adalah kondisi charge pada saat tegangan mencapai 85% dan akan mendekati level 95% . Pada keadaan ini tegangan dipertahankan steady pada level tegangan maksimum 13.2  sampai 13.4 volt.

 Seperti diketahui di dalam aki sendiri terdiri atas tegangan internal dan resistance internal. Nilai resistansi internal baterai sangat berperan dalam proses terjadinya overheating dan diperlukan kontrol pengendalian charging agar tegangan yang dicapai saat charging tidak sampai menimbulkan overheating pada baterai. sebagai contoh baterai dengan tegangan 12 volt mampu dicharge sampai tegangan 14.6 sampai 14.8 volt untuk dry cell dan tegangan 14.2 sampai 14.3 untuk wett cell dalam keadaan normal tanpa overheating. Level tegangan ini sangat dipengaruhi oleh absorption rate dari masing masing baterai.



Teknologi Telekomunikasi pada Remote Charging Batterai  Panel Surya 
 Teknologi komunikasi ( internet dan wireless / GSM Sim 800 dan Sim 900 )  link panel surya atau charging baterai  dilirik oleh perusahaan-perusahan besar di dunia, seperti Tessla. Perusahaan raksasa di bidang teknologi ini berlomba-lomba menciptakan inovasi baru untuk membuat peralatan yang membantu keamanan dan keandalan sistem charging baterai pada panel surya dan renewable energy. Tak hanya itu, kini kecanggihan smart charging baterai pun mulai dirasakan dalam bentuk sistem layanan on-line ( off smart grid ) dan smart cell  yang bisa dinikmati dalam bentuk layanan keamanan charging dan uncharging secara online baik wireless ataupun internet oleh petugas security dari
ruang kendali di layar komputer.
Menurut riset yang dikeluarkan Marketing Research Indonesia beberapa pengembang sangat tertarik untuk membangun sistem charging pintar atau smart charging dengan microcontrol berkonsep  smart charging-smart energy  yang akan melayani kebutuhan perumaan di dalamnya.


Kemampuan Charging

untuk mendapatkan charging agar terhindar dari persoalan overheating dan overvoltage maka perlu dipahami bahwa dalam proses charging sendiri dibagi dalam beberapa tahap atau stage yang berlaku selama proses charging berlangsung.



Video Tutorial terkait :  Wiring Panel 
gsm level charging batterai microcontrolSocialTwist Tell-a-Friend

Wednesday, November 6, 2019

petunjuk rangkaian panel limit switch

Kasus berikut adalah sebuah rangkaian listrik yang melibatkan komponen listrik seperti tombol push button, relay 220 Volt, limit switch dan motor listrik 3 phasa 220 Volt. Saya akan menjelaskan
bagaimana sebuah motor listrik akan aktif saat tombol push button ON ditekan dan motor berhenti saat menyentuh limit switch. Untuk mendapatkan rangkaian dengan limit switch maka gambar rangkaian saya perlu modifikasi dengan tambahan sebauh limit switch yang fungsinya memutuskan aliran listrik sehingga motor berhenti. Perhatikan gambar berikut.

http://alfaperkasaengineering.com/youtube/youtube.htm

Proses kerja dari wiring tersebut saya jelaskan dalam rangkaian listrik seperti berikut.

Wiring SEBELUM ada Limit Switch.
Untuk mengaktifkan magnetic contactor maka push button harus  ditekan dan akan mengaktifkan relay R1 sehingga contact point relay R1 yang semula NO akan menjadi NC yang kemudian terjadi locking dan juga akan mengaktifkan magnetic contactor.

Apabila diinginkan mematikan magnetic contactor maka push button OFF (posisi NC ) harus ditekan dan akan memutus suplai listrik ke relai dan sekaligus mematikan suplai listrik ke magnetic contactor.

http://alfaperkasaengineering.com/youtube/youtube.htm


 Wiring SETELAH ada Limit Switch.
Pada rangkaian SETELAH ditambah Limit Switch, maka apabila diinginkan mematikan contactor maka yang perlu dilakukan adalah dengan menekan push button OFF. Maka magnetic contactor akan OFF.

http://alfaperkasaengineering.com/youtube/youtube.htm


Namun akan lain kondisinya jika ditambahkan sebuah limit switch. Selain untuk memutuskan aliran listrik dan mematikan magnetic contactor, limit switch disini juga juga sebagai pengganti push button
OFF untuk memutuskan / mematikan aliran listrik ke magnetic contactor. Penambahan limit switch selain sebagai rangkaian safety saat push button tidak kita pakai atau tidak berfungsi. Artinya limit switch sebenarnya juga bisa berfungsi sebagai pemutus aliran listrik. Bahkan tidak memerlukan campur tangan orang untuk mematikan, namun secara mekanik akan memutuskan sendiri apabila posisi gerakan motor listrik menyentuh limit switch.




petunjuk rangkaian panel limit switchSocialTwist Tell-a-Friend

fungsi locking pada wiring panel

Prinsip kerja tombol / push button adalah pada posisi normal akan terputus / off dan saat ditekan akan tersambung / on dan saat dilepas kembali posisi tombol kembali off. Pada rangkaian ini mati dan hidupnya alarm tergantung seberapa lama saya menekan tombol dan kapan saya kembali melepas tombolnya untuk mematikan alarm.
 Berikut tentang bagaimana rangkaian listrik untuk alarm hanya dengan menekan tombol push button sekali saja dan alarm akan menyala secara terus menerus.Pada keadaan rangkaian seperti ini maka alarm akan ON hanya dengan menambahkan satu wiring tambahan pada posisi NO Relay dan
membuatnya parallel dengan push button. Prinsip wiring seperti ini dinamakan “LOCKING” . Yang berarti posisi push button akan terkunci / ON pada saat sekali saja tombol push button ditekan.

 


Locking = adalah satu kaki relay R1 yang akan ON atau Close dan bersifat mengunci “lock” dan kembali OFF atau open jika aliran listrik ke R1 diputus. Locking akan terputus jika aliran listrik ke R1diputus atau dengan menekan tombol OFF. Pada rangkaian gambar  saat tombol ON ditekan maka akan menghasilan aliran listrik ke R1 dan akan Mengaktifkan kedua kaki relay R1 yang semula open / terputus menjadi closed / tersambung dan terjadi proses Locking dan akan menyalakan Alarm secara terus-menerus.

Video terkait  :  Wiring Panel 


fungsi locking pada wiring panelSocialTwist Tell-a-Friend