Sunday, April 28, 2013

Motor Valve sebagai Flow Actuator

Motor Valve sebagai mana artinya merupakan perangkat instrument yang mengatur posisi valve  atau disebut sebagai valve actuator.  Sebagaimana fungsinya maka Motor Valve merupakan motor yang digerakkan oleh sumber tegangan tertentu untuk membuka (open ) atau menutup ( closed ) valve pada posisi tertentu sesuai yang dikehendaki atau berdasar pada posisi coil valve. Artinya pergerakan memutar motor ditentukan dari posisi gulungan motor yang padanya diterapkan tegangan. Kita bisa lihat di bagan berikut :


Ada beberapa tipe motor valve, tapi lain kali coba saya bahas. Disini saya lebih membahas soal aplikasinya saja dalam proses industri. 
              Motor valve banyak dipergunakan pada Chemical Industry, Petroleum Industry, Paper Industry, Power Plant, Metallurgy, Pharmacy, Water Treatment System, Textile Industry, Food Processing, Building Automation yang dipergunakan untuk membuka dan menutup, atau mengalirkan media ( air, gas, atau material lain ) ke satu jalur proses yang dikehendaki. Sebagai contoh pada gambar berikut.

 Dalam proses tertentu seperti gambar motor valve memegang peran penting dalam tahap-tahap sutu proses. Motor valve adalah "pintu" yang mengijinkan boleh atau tidaknya suatu motor valve untuk aktif dan non aktif sesuai dengan perintah program ( saya sebut sebagai program PLC). Namun tergantung aplikasinya, kadang motor valve digerakkan / diaktifkan melalui sebuah limit swith, level switch ( baik melalui program PLC atau tidak ), yang kemudian melalui perintah program akan mengikuti aturan proses yang diperintahkan. 

           Dalam proses tertentu sebuah motor valve akan bekerja berdasarkan pada parameter atau proses pembentukan tertentu sesuai program yaitu termasuk

  • Timer : Lama tidaknya motor valve untuk bekerja open atau closed bisa ditentukan lewat setting waktu ( baik timer manual atau timer melalui program PLC ) atau sesuai dengan hasil proses yang akan dicapainya.
  • Tekanan : Tekanan yang telah ditentukan ( sesuai program PLC ) akan memerintahkan PLC untuk mengaktifkan atau mematikan sebuah motor valve apabila setting tekanan tertentu telah dipenuhi. Kondisi ini yang kemudian akan mentriger motor valve untuk bekerja sesuai perintah program. 
  • PH : besaran PH yang telah ditentukan ( sesuai program PLC ) akan memerintahkan PLC untuk mengaktifkan atau mematikan sebuah motor valve apabila setting PH tertentu telah dipenuhi. Kondisi ini yang kemudian akan men-triger motor valve untuk bekerja sesuai perintah program.
  • Consintency / Kekentalan : Biasanya ini terjadi pada proses yang melibatkan media berupa cairan semi padat ( bubur ). besaran kekentalan  yang telah ditentukan ( sesuai program PLC ) akan memerintahkan PLC untuk mengaktifkan atau mematikan sebuah motor valve apabila setting kekentalan tertentu telah dipenuhi. Kondisi ini yang kemudian akan men-triger motor valve untuk bekerja sesuai perintah program. 
Ada berbagai parameter lain yang menentukan dalam suatu proses yang pada akhirnya melibatkan motor valve seperti derajat temperatur, kadar garam, warna, level tangki dan masih banyak lagi. 

     Motor Valve sebenarnya merupakan unit motor yang menggerakan valve. Dimana sebuah tegangan diterapkan pada coil motor. Tegangan dapat berupa tegangan DC ataupun AC tergantung kepentingan. Coba simak beberapa jenis wiring diagram motor valve dengan brand berikut :



         Wiring internal dalam bagan tersebut  ada 3 buah kabel input. Rangkaian panel instalasi untuk motor valve disuplai dari suplai tegangan yang melewati sebuah relay penggerak yang diaktifkan oleh program PLC. Satu buah relay akan menghubungkan kabel warna white dan blue, sementara relay lainnya berfungsi sebagai contact point yang menghubungkan kabel grey dan blue. Untuk hematnya, satu buah relay juga cukup sebagai contact point kabel yang berstatus NO ( normally open ) dan sementara lainnya NC (normally closed )

Motor Valve sebagai Flow Actuator SocialTwist Tell-a-Friend

No comments: